Bekasi Peduli Dotcom, Sarana Komunikasi Relawan Forum Peduli Bekasi (diterbitkan untuk Kalangan Sendiri)
Rabu, 11 November 2020
ERATKAN TALI PERSAUDARAAN DENGAN SILATURAHMI
BEKASI-TABLOID ISLAH. Hikmah dan keutamaan silaturahmi adalah bisa merekatkan tali persaudaraan. Ya, tentunya sebagai manusia tidak terlepas dari yang namanya salah dan khilaf.
Pasti ada saja masalah dan konflik yang terjadi, bahkan sering kali tanpa sadar kita menyakiti hati seseorang. Nah, dengan silaturahmi memberikan hikmah untuk merekatkan ukhuwah dan juga kekerabatan yang mulai pupus atau berkurang.
Memperbanyak Rezeki
Di dalam beberapa hadis mengatakan bahwa dengan bersilaturahmi bisa memperbanyak rezeki. Tentu saja rezeki ini bisa bersifat langsung ataupun efek yang tidak langsung. Misalnya saja, dengan bertemu sahabat, kamu bisa menawarkan produk bisnis, membangun bisnis bersama, atau mendapatkan berkah lainnya dari bersilaturahmi.
Menambah Empati dan Menjauhi Sikap Egois
Hikmah dan keutamaan silaturahmi lainnya adalah bisa menambah empati dan menjauhi sikap egois. Ya, saat sedang bersilaturahmi, kamu dibiasakan untuk menghargai orang lain, menghormati mereka, mendengarkan cerita dan masalahnya dan hal-hal lainnya. Untuk itu, silaturahmi secara tidak langsung, kalau dijalankan secara konsisten akan membentuk empati dan menjauhi sikap egois.
Menambah Kekuatan dan Kesatuan Islam
Di dalam Islam, Rasulullah sering kali menyuruh umat Islam untuk saling bersatu agar tidak bercerai berai. Tentu saja, efek silaturahmi kekuatan umat Islam bisa bersatu dan saling bahu membahu.
Bayangkan saja kalau umat Islam hidup individualis dan tidak saling membantu, maka umat Islam bisa bercerai berai dan kesatuan Islam akan terancam. Untuk itulah dibutuhkan untuk saling bersilaturahmi.
Memperluas Persaudaraan
Selain itu, dengan bersilaturahmi kamu juga bisa saling mengenal dan memperluas persaudaraan. Awalnya hanya mengenal satu orang, kemudian akan banyak mengenal sahabat-sahabat atau saudara yang lainnya.
Tanpa adanya silaturahmi, tentu hal ini sulit terjadi. Kamu tidak akan mengenal keluarga, sahabat yang lainnya, padahal diketahui bahwa semua umat Islam adalah saudara. Inilah salah satu fungsi dari silaturahmi.
Merupakaan Konsekuensi Iman Kepada Allah SWT
Silaturahmi merupakan tanda-tanda seseorang beriman kepada Allah SWT sebagaimana yang dijelaskan di dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Rasulullah bersabda:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”.
Dipanjangkan Umur dan Diluaskan Rezekinya
Kalau kamu termasuk ke dalam orang yang suka mengunjungi sanak saudaranya, serta menjalin silaturahmi akan dipanjangkan umurnya di diluaskan rezekinya. Hal ini sbagaimana yang telah dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW yang berbunyi,
“Barangsiapa yang senang diluaskan rezeqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”.
Penyebab Masuk Surga dan Dijauhkan dari Neraka
Hikmah dan keutamaan silaturahmi berikutnya adalah didekatkan dengan surga dan dijauhkan dari api neraka. Sebagaimana yang tertera di dalam hadis berikut ini,
“Engkau menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi.” (HR Bukhari dan Muslim).
Dan dalam satu riwayat:
“Jika dia berpegang dengan apa yang Kuperintahkan kepadanya niscaya ia masuk surga.”
Merupakan Bentuk Ketaatan Kepada Allah SWT
Menyambung tali silatrahmi merupakan salah satu hal yang diperintahkan oleh Allah SWT. Maka dengan menjalankan perintahnya, maka kamu taat kepada Allah SWT, Menjalin silaturahmi juga merupakan salah satu cara meningkatkan akhlak yang terpuji. Allah SWT pun berfirman,
“dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supata dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisab yang buruk”. (QS. Ar-Ra’d : 21).
Terhubung dengan Allah SWT
Menyambung tali silaturahmi sama dengan menyambung hubungan dengan Allah SWT. Sebagaimana disebutkan di dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah SWT menciptakan makhluk, hingga apabila Dia selesai dari (menciptakan) mereka, rahim berdiri seraya berkata: ini adalah kedudukan orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan. Dia berfirman: “Benar, apakah engkau ridha jika Aku menyambung orang yang menyambung engkau dan memutuskan orang yang memutuskan engkau?” Ia menjawab: Iya. Dia berfirman: “Itulah untukmu”.
https://www.liputan6.com/ramadan/read/3979239/hikmah-dan-keutamaan-silaturahmi-dalam-islam-yang-perlu-diketahui
8 TAHAPAN PERKEMBANGAN KEHIDUPAN KELUARGA.
Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga, meliputi sangat banyak hal seperti perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga di sepanjang waktu.
Secara akademis diketahui, perkembangan ini terjadi melalui beberapa tahapan (stage) dan kurun waktu tertentu. Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya masing-masing secara unik, namun pada dasarnya seluruh keluarga mengikuti pola yang relatif sama.
Duvall dan Milller mengajukan teori “8 Stages of The Family Life Cycle” yang untuk menjelaskan tahap-tahap perjalanan kehidupan sebuah keluarga dari awal sampai akhirnya. Pada dasarnya perkembangan sebuah keluarga melalui delapan tahap, sebagai berikut:
Stage 1 : Beginning Family / Keluarga Baru
Tahap pertama sebuah keluarga dimulai pada saat seorang laki-laki dan seorang perempuan membentuk keluarga melalui proses perkawinan.
Laki-laki dan perempuan meninggalkan keluarga masing-masing, karena sudah memiliki keluarga baru. Mereka sudah dianggap mandiri dan bertanggung jawab atas diri serta keluarga yang dibentuknya bersama pasangan.
Stage 2 : Childbearing Family / Keluarga dengan Kelahiran Anak Pertama
Tahap kedua ini, dimulai dari kelahiran anak pertama hingga bayi pertama ini berusia 30 bulan atau 2,5 tahun. Sejak mulai terjadi kehamilan, sudah ada perubahan yang nyata pada keluarga. Kini mereka menjadi calon ayah dan calon ibu bagi janin yang tengah dikandung.
Apalagi ketika sudah lahir bayi pertama, maka status sudah berubah lagi. Kini mereka resmi menjadi ayah dan ibu. Mereka tidak lagi berdua, namun sudah nyata bertiga. Ada bayi di antara mereka.
Stage 3 : Family With Preschoolers / Keluarga dengan Anak Pra-Sekolah
Dimulai ketika anak pertama melewati usia 2,5 tahun, dan berakhir saat ia berusia 5 tahun. Pada rentang waktu sekitar 2,5 tahun ini, ada hal yang spesifik pada sebuah keluarga.
Orangtua mulai disibukkan oleh seorang balita yang menyita habis waktu serta perhatian, terutama dari sang ibu. Anak mulai berulah, anak mulai punya keinginan, dan anak mulai dipersiapkan untuk memasuki bangku sekolah.
Stage 4 : Family With School-age Children / Keluarga dengan Anak Sekolah
Dimulai ketika anak pertama mulai berumur 6 tahun, berakhir pada saat anak berumur 12 tahun. Anak pertama mulai masuk Sekolah Dasar, maka orangtua harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan anak pada usia sekolah tersebut.
Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlah maksimal sehingga suasana menjadi sangat sibuk.
Stage 5 : Family With Teenagers / Keluarga dengan Anak Remaja
Dimulai ketika anak pertama mencapai umur 13 tahun, berlangsung sampai 6 atau 7 tahun kemudian ketika anak pertama berumur 19 atau 20 tahun.
Suasana keluarga kembali berubah, karena mulai ada anak usia remaja di antara mereka, dimana pada tahap sebelumnya belum ada. Orangtua harus kembali belajar, bagaimana mendidik anak remaja.
Stage 6 : Launching Family / Keluarga dengan Anak Dewasa
Dimulai sejak anak pertama meninggalkan rumah, berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah sehingga rumah menjadi kosong. Maka disebut sebagai Launching Family, karena ada peristiwa “pelepasan” anak meninggalkan rumah induk.
Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak dan ada tidaknya anak yang belum berkeluarga serta tetap tinggal bersama orangtua.
Stage 7 : Middle‐age Family / Keluarga Usia Pertengahan
Dimulai saat anak yang terakhir telah meninggalkan rumah, dan tahap ini berakhir saat masa pensiun kerja atau salah satu dari suami atau istri meninggal dunia.
Semua anak sudah “meninggalkan” rumah, baik dalam artian fisik maupun dalam artian psikologis. Anak-anak sudah dewasa semua, sudah menikah, dan tinggal bersama keluarga barunya.
Stage 8 : Aging Family / Keluarga Usia Lanjut
Dimulai ketika salah satu dari suami dan istri atau keduanya sudah mulai pensiun kerja, sampai salah satu atau keduanya meninggal dunia.
Sebagian dari pasangan manula ini hidup berdua saja, karena sama sekali tidak ada anak atau cucu atau anggota keluarga lain yang tinggal bersama mereka. Namun banyak pula yang memilih untuk tinggal bersama keluarga salah satu anak mereka.
Selesailah riwayat satu keluarga, ketika keduanya sudah meninggal dunia. Namun di sisi lain, keluarga-keluarga baru generasi berikutnya sedang melewati proses tahapannya sendiri.
Sekarang coba perhatikan keluarga anda, sudah sampai tahap ke berapa?
https://www.kompasiana.com/.../8-tahap-perkembangan...
Senin, 09 November 2020
PEDULI KEGIATAN POSITIF, LPM KECAMATAN SUKAWANGI SUMBANG ALAT MUSIK HADRAH
BEKASI-TABLOID ISLAH. Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan Sukawangi Nisan, memberikan Hibah seperangkat alat musik Hadroh kepada TPQ Anak Sholeh (Anshol), yang beralamat di kampung bulaktemu Desa Sukabudi kecamatan sukwangi Kabupaten Bekasi, pada Senin, 9 September 2020.
Nisan Mengatakan : “ini adalah bentuk perhatian kami kepada generasi muda penerus bangsa, yang memberdayakan diri dengan kegiatan – kegiatan positif, semoga kenang-kenangan ini bermanfaat.” Katanya.
Dia berharap semoga ini juga menjadi penyemangat dalam melakukan aktivitas-aktivitas keagamaan, para remaja di Desa Sukabudi Khususnya, karena dengan kegiatan Positif dan bimbingan-bimbingan yang baik, dapat berpengaruh terhadap akhlak dan kehidupan para remaja yang mengikuti kegiatan hadrah tersebut. Serta melalui hadrah juga para remaja bisa mempergunakan waktu mereka dengan hal yang bermanfaat dan bisa membangun pribadi mereka menjadi lebih baik.” Paparnya.
Pengasuh TPQ Anshol Shafira, menyampaikan ungkapan rasa terimakasihnya. “Kami sampaikan ribuan terimakasih kepada LPM Sukawangi, Khususnya Bapak Nisan atas sumbangan ini. Semoga anak-anak bertambah semangat dalam belajar dan latihannya. #YAS
Sabtu, 07 November 2020
MUDAHKAN MUZAKI SALURKAN ZAKAT, LAZISMU KABUPATEN BEKASI DIRIKAN KLZ.
BEKASI-TABLOID ISLAH-Lazismu Kabupaten Bekasi menggelar rapat koordinasi untuk menindaklanjut proram Kantor Layanan Zakat (KLZ) yang bertempat di tiap Kecamatan.
Rapat dilaksanakan pada Jumat, 6 November 2020 bertempat di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bekasi Metland Tambun.
Dalam kesempatan itu Hadir Ketua Lazismu Kabupaten Bekasi Mohamad Adnan, dan sekeratis Lazismu Kabupaten Bekasi, Edi Warman.
Pembahasan rapat terkait dengan pemantapan berdirinya KLZ di setiap Kecamatan untuk memberikan kemudahan para Muzaki dalam menyalurkan Zakat, Infak dan Sodakohnya.
Terlebih KLZ akan merekrut Relawan jemput zakat yang ikhlas bergabung untuk mendistribusikan media sodakoh berupa Kencleng atau Kotak Lazismu.
Ramin, salah seorang Peserta Rapat utusan Pimpinan Cabang (PCM) Sukawangi mengatakan “kami berbangga dengan hadirnya KLZ, Potensi Zakat, Infak dan Sodakoh di Kecamatan Sukawangi cukup besar, tantangan dakwahnya pun sebanding dengan potensinya, sebagian besar Warga sukawangi adalah petani, karena lahan Hijau pesawahan luas di sini. KLZ bisa menggarap Potensi zakat hasil pertaniannya.’ Jelasnya.
Ketua PCM Kecamatan Sukawangi, Syamsuri mengatakan “meskipun Kantor Layanan Zakat di Kecamatan Sukawangi belum resmi berdiri, tapi Program Sembako Dhuafa Lazismu sudah berjalan sejak Agustus 2020. Saat ini sudah 5 dhuafa yang menjadi binaan Lazismu, seiring waktu, in syaa Allah akan bertambah.” Ungkapnya. (Fhoto&Kontributor;Ramin-Editor;Yahya Suhara)
Jumat, 06 November 2020
KUNJUNGAN MUI KAB BEKASI , TERKAIT VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA MUSCAM MUI KECAMATAN SUKAWANGI PERIODE 2020-2025.
Sukawangi-Bekasi. Dengan berakhirnya masa khidmat Pengurus MUI Kecamatan Sukawangi 2015-2020, maka sesuai dengan ketentuan Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga diselenggarakanlah Musyawarah Anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sukawangi pada 5 Agustus 2020 lalu, bertempat di Kantor Kecamatan Sukawangi
Penyelenggaraan Musyawarah ini diharapkan akan melahirkan kebijaksanaan dan program kerja sekaligus memilih pengurus MUI Kecamatan Sukawangi masa khidmat 2020-2025.
Menindaklanjuti kegiatan tersebut, MUI Kabupaten Bekasi melakukan kunjungan Konsolidasi kepada Panitia Muscam Kecamatan Sukawangi, untuk verifikasi dan validasi data Muscam pada Kamis, 5 November 2020 bertempat di Kantor Kecamatan Sukawangi.
Tim Verifikasi MUI Kabupaten Bekasi terdiri dari KH. Sudarno, KH Sholeh Jaelani dan KH. Irfan Mas’ud di terima oleh H Syamsudin selaku Sekretaris Camat Sukawangi.
Dalam Sambutannya H. Syamsudin mengatakan, “apapun masalahnya dapat diselesaikan secara bijaksana dengan tetap menjaga persatuan dan persaudaraan, begitupun dengan MUI Kecamatan Sukawangi,.” Ujarnya.
KH. Irfan Mas’ud selaku Tim Verifikasi MUI Kabupaten Bekasi mengatakan “Kegiatan ini untuk memverifikasi data yang ada di panitia Muscam kemarin, kami akan bawa ke Kantor untuk dilakukan validasi, setelah semua sesuai aturan, maka MUI Kabupaten Bekasi akan segera melakukan pelantikan.” Jelasnya
Hal Senada diungkap oleh KH. Sudarno, selaku Ketua Tim Verifikasi mengatakan “Untuk saat ini kami tidak bisa menentukan langsung, hasil verifikasi akan kami bawa ke pimpinan, setelah itu baru ada keputusan berdasarkan hasil Rapat yang berpedoman pada kelengkapan berkas administrasi.” Ungkapnya.
Sementara KH. Sholeh Jaelani berkomentar “kalau dilihat dari hasil kunjungan hari ini, dan mendengar pejelasan dari Forum Rapat, bisa disimpulkan Pelaksanaan dan kelengkapan Berkas Muscam MUI Kecamatan Sukawangi sudah mendekati sesuai dengan peraturan Organisasi.” Pungkasnya. #YAS
Minggu, 28 Juni 2020
CEGAH STUNTING, PKP CIKARANG SELATAN ADAKAN PENIMBANGAN DAN PENGUKURAN BERAT BADAN BALITA.
TABLOID-POSYANDU – Cikarang Selatan. Stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan. Hal ini dimulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.
Sebagai bentuk pengurangan prevalensi stunting terutama di Desa Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan, Pendamping Kader Posyandu (PKP) Kecamatan Cikarang Selatan, Riza Yuliana mengadakan penimbangan dan pengukuran Balita berkoordinasi dengan Kepala Desa Sukadami, KPM, Kepala Puskesmas Sukadami beserta jajaran nya, kader posyandu dan PKK.
Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu, (27/6/2020) bertempat di balai desa Sukadami Kecamatan Cikarang Selayan Kabuopaten Bekasi.
Menurut Yuli, Panggilan Sehari-hari Riza Yuliana, “tehnik pelaksanaan disusun dalam beberapa kegiatan yang diantaranya penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA), serta pembagian makanan bergizi tambahan secara cuma-cuma kepada penderita, berupa pemberian beberapa butir telur puyuh sebagai bentuk kepedulian gizi terhadap penderita stunting.
Besarnya antusiasme dari masyarakat terlihat dari adanya komunikasi dua arah antara orang tua dengan petugas kesehatan. Mereka memahami bahwa pengawasan pertumbuhan anak sangatlah penting. Maka dari itu, anjuran serta informasi kesehatan perihal stunting dari pihak puskesmas sangat diperhatikan.
Kepala Desa Sukadami Bapak Kunang, mengapresiasi penyelenggaran program tersebut, Dia berharap “Masyarakat atau orang tua akan lebih mawas diri sehingga tingkat atau prosentase stunting dapat diminimalisir. Selain itu, pemahaman dan aksi nyata menjadi salah satu langkah dalam menanggulangi permasalahan stunting di Desa Sukadami. Mengingat permasalahan ini sangat krusial dalam dunia kesehatan sehingga perlu dilakukan berbagai macam strategi untuk menurunkan angka stunting”. Katanya #Fhoto & Kontributor Riza Yuliana. Editor Yaya Suhara.
Sebagai bentuk pengurangan prevalensi stunting terutama di Desa Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan, Pendamping Kader Posyandu (PKP) Kecamatan Cikarang Selatan, Riza Yuliana mengadakan penimbangan dan pengukuran Balita berkoordinasi dengan Kepala Desa Sukadami, KPM, Kepala Puskesmas Sukadami beserta jajaran nya, kader posyandu dan PKK.
Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu, (27/6/2020) bertempat di balai desa Sukadami Kecamatan Cikarang Selayan Kabuopaten Bekasi.
Menurut Yuli, Panggilan Sehari-hari Riza Yuliana, “tehnik pelaksanaan disusun dalam beberapa kegiatan yang diantaranya penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA), serta pembagian makanan bergizi tambahan secara cuma-cuma kepada penderita, berupa pemberian beberapa butir telur puyuh sebagai bentuk kepedulian gizi terhadap penderita stunting.
Besarnya antusiasme dari masyarakat terlihat dari adanya komunikasi dua arah antara orang tua dengan petugas kesehatan. Mereka memahami bahwa pengawasan pertumbuhan anak sangatlah penting. Maka dari itu, anjuran serta informasi kesehatan perihal stunting dari pihak puskesmas sangat diperhatikan.
Kepala Desa Sukadami Bapak Kunang, mengapresiasi penyelenggaran program tersebut, Dia berharap “Masyarakat atau orang tua akan lebih mawas diri sehingga tingkat atau prosentase stunting dapat diminimalisir. Selain itu, pemahaman dan aksi nyata menjadi salah satu langkah dalam menanggulangi permasalahan stunting di Desa Sukadami. Mengingat permasalahan ini sangat krusial dalam dunia kesehatan sehingga perlu dilakukan berbagai macam strategi untuk menurunkan angka stunting”. Katanya #Fhoto & Kontributor Riza Yuliana. Editor Yaya Suhara.
Rabu, 17 Juni 2020
Pantau Kesehatan Balita & Ibu Hamil, Kabupaten Bekasi Terapkan Layanan Posyandu JMD
TABLOID-POSYANDU. Layanan posyandu “JMD” adalah pelayanan hari buka posyandu dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 yakni : Jaga Jarak, Pakai Masker dan Desinfektan atau Cuci tangan dengan sabun.
Hal itu di ungkap oleh Kepala Puskesmas Cibarusah Dr. Adi Pranaya saat menerima kunjungan Tim Monitoring Evaluasi pelaksanaan posyandu keliling Provinsi Jawabarat pada Rabu 17 juni 2020 bertempat di Posyandu mawar XVI Perumahan Firdaus Cibarusah kota.
Adi menambahkan bahwa “penggunaan masker, dan pelindung mata dapat mengurangi penyebaran Covid-19. menjaga jarak setidaknya satu meter dengan orang lain bisa mengurangi risiko terpapar virus corona, selain itu, mengenakan masker dan pelindung mata seperti kacamata juga dapat mencegah penularan Covid-19. tapi meski menjaga jarak, menggunakan masker dan pelindung mata bisa memproteksi diri, tidak ada yang membuat seseorang benar-benar kebal dari infeksi Covid-19, Oleh sebab itu, langkah sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun juga penting mengurangi penyebaran Covid-19”. Imbuhnya
Adi mengaku, “pada pelaksanaan kegiatan posyandu JMD, setiap yang datang akan diarahkan untuk mencuci tangan di tempat yang sudah tersedia, kalau tidak memakai masker, maka petugas akan memberikan masker juga”. Tambahnya
Tim Monitoring dan Evalusi Posyandu keliling Provinsi Jawabarat mengapresiasi kegiatan yang sudah dilakukan, khususnya para kader posyandu. Seperti diungkapkan kepala Bidang Kelembagaan dan Partisifasi Masyarakat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan desa (DPMD) Provinsi Jawabarat Rumondang Rumapea, S.AP “kita harus tetap menjalankan amanah untuk memantau kesehatan Ibu hamil dan Tumbuh Kembang Balita sebagai generasi penerus bangsa. Oleh karena itu kami dari provinsi, berharap kegiatan Posyandu Keliling di Kabupaten Bekasi bisa berjalan agar tetap bisa memantau kesehatan Ibu hamil dan balita, meski demikian harus tetap memperhatikan standar protokol kesehatan pencegahan Covid19”. Jelasnya.
Kegiatan monitoring dan Evaluasi posyandu keliling juga dihadiri oleh Kepala dinas DPMD Kabupaten Bekasi Hj. Ida Farida, didampingi Kepala Bidang Penguatan Kelembagaan dan Partisifasi Masyarakat Ibu Mien Aminah. #Fhoto dan Kontributor / DARMINI. Editor / YAHYA SUHARA.
Hal itu di ungkap oleh Kepala Puskesmas Cibarusah Dr. Adi Pranaya saat menerima kunjungan Tim Monitoring Evaluasi pelaksanaan posyandu keliling Provinsi Jawabarat pada Rabu 17 juni 2020 bertempat di Posyandu mawar XVI Perumahan Firdaus Cibarusah kota.
Adi menambahkan bahwa “penggunaan masker, dan pelindung mata dapat mengurangi penyebaran Covid-19. menjaga jarak setidaknya satu meter dengan orang lain bisa mengurangi risiko terpapar virus corona, selain itu, mengenakan masker dan pelindung mata seperti kacamata juga dapat mencegah penularan Covid-19. tapi meski menjaga jarak, menggunakan masker dan pelindung mata bisa memproteksi diri, tidak ada yang membuat seseorang benar-benar kebal dari infeksi Covid-19, Oleh sebab itu, langkah sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun juga penting mengurangi penyebaran Covid-19”. Imbuhnya
Adi mengaku, “pada pelaksanaan kegiatan posyandu JMD, setiap yang datang akan diarahkan untuk mencuci tangan di tempat yang sudah tersedia, kalau tidak memakai masker, maka petugas akan memberikan masker juga”. Tambahnya
Tim Monitoring dan Evalusi Posyandu keliling Provinsi Jawabarat mengapresiasi kegiatan yang sudah dilakukan, khususnya para kader posyandu. Seperti diungkapkan kepala Bidang Kelembagaan dan Partisifasi Masyarakat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan desa (DPMD) Provinsi Jawabarat Rumondang Rumapea, S.AP “kita harus tetap menjalankan amanah untuk memantau kesehatan Ibu hamil dan Tumbuh Kembang Balita sebagai generasi penerus bangsa. Oleh karena itu kami dari provinsi, berharap kegiatan Posyandu Keliling di Kabupaten Bekasi bisa berjalan agar tetap bisa memantau kesehatan Ibu hamil dan balita, meski demikian harus tetap memperhatikan standar protokol kesehatan pencegahan Covid19”. Jelasnya.
Kegiatan monitoring dan Evaluasi posyandu keliling juga dihadiri oleh Kepala dinas DPMD Kabupaten Bekasi Hj. Ida Farida, didampingi Kepala Bidang Penguatan Kelembagaan dan Partisifasi Masyarakat Ibu Mien Aminah. #Fhoto dan Kontributor / DARMINI. Editor / YAHYA SUHARA.
Sabtu, 13 Juni 2020
FORUM PEDULI MASYARAKAT BEKASI, SABA MUARA GEMBONG, BUAT ANGKAT DESTINASI WISATA PANTAI BUNGIN.
TABLOID-POSYANDU. BEKASI. Komunitas Forum Peduli Masyarakat Bekasi (FPMB) menggelar acara halal bi halal 1441 Hijriah sekaligus kunjungan wisata ke Pantai Muara Beting Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi pada Sabtu, 13 Juni 2020.
Halal Bi Halal bertujuan untuk menjaga Uhkwah Islamiah dan mempererat hubungan Persaudaraan antar sesama anggota. Seperti diungkapkan inisiator dan penggagas berdirinya Forum Peduli Masyarakat Bekasi, Hj. Ida Saidah saat memberikan sambutan di Kediaman Nah Jaronah kecamatan Mauara Gembong yang tahun ini sebagai tuan Rumah .
Ida mengatakan “saat Allah SWT sudah mempersatukan kita dalam kebersamaan ini, maka jangan pernah memutus silaturrahim meski hanya dengan left dari Group WhatsAap, karena rugi tidak dapat mengkases informasi dan update pengetahuan, walaupun kita sudah tidak bersama secara kedinasan, tapi bila ada kebutuhan seperti penyaluran bantuan seperti kemarin Kursi PAUD di Sukawangi, akan lebih mudah berkoordinasi, bila masih tergabung dalam satu Group WhatsAap”. Ujar wanita yang pernah Akttif sebagai Koordinator Pendamping Kader Posyandu (PKP) Provinsi Jawabarat tahun 2010 sampai 2018 itu.
Usai Kegiatan halal Bi halal, acara dilanjutkan dengan kunjungan Destinasi Wisata Pantai Bungin yang ada di Muara Gembong. Junaedi Syam (Anggota FPMB) dari Kecamatan Tambelang Mengatakan “ Pantai Muara Bungin menjadi tujuan kita saat ini, supaya Pantai ini bisa terangkat popularitasnya, saying sekali kalau pantai yang punya keindahan Panorama menakjubkan tidak terekspos ke Masyarakat luas”. Kata Pria yang memiliki Kumis tebal seperti tokoh Pak Raden dalam Kartun Si Unyil.
Bang Kumis (panggiilan akrab sehari-hari beliau) melanjutkan ” Pemandangan pantai Beting ini cukup memesona dan dapat menghilangkan stres. Pasirnya berwarna agak coklat dan suasana pantainya begitu segar. Tak hanya itu, pemandangan sekitar pantai pun menenangkan dan jauh dari hiruk pikuk keramaian kota”. Jelasnya.
Untuk fasilitas yang ada di Pantai Bungin ini masih belum terlalu lengkap. Mengingat kawasan wisata pantai ini sebenarnya masih dalam proses pengembangan. Namun untuk fasilitas dasar seperti lahan parkir, toilet dan kamar ganti di lokasi pantai ini sudah ada.
Pantai ini juga dilengkapi dengan tempat jajanan makanan yang menyediakan hidangan khas laut. Jadi, pantai ini sebenarnya sudah cukup layak digunakan sebagai tempat wisata. Bahkan Bagi yang ingin menginap, bisa didirikan tenda berkemah langsung di bibir pantai sembari menkmati angin pantai yang sepoy-sepoy”. Pungkasnya. (Foto&Kontributor / Yusup Abu Nufailr. Editor / Yahya Suhara)
Halal Bi Halal bertujuan untuk menjaga Uhkwah Islamiah dan mempererat hubungan Persaudaraan antar sesama anggota. Seperti diungkapkan inisiator dan penggagas berdirinya Forum Peduli Masyarakat Bekasi, Hj. Ida Saidah saat memberikan sambutan di Kediaman Nah Jaronah kecamatan Mauara Gembong yang tahun ini sebagai tuan Rumah .
Ida mengatakan “saat Allah SWT sudah mempersatukan kita dalam kebersamaan ini, maka jangan pernah memutus silaturrahim meski hanya dengan left dari Group WhatsAap, karena rugi tidak dapat mengkases informasi dan update pengetahuan, walaupun kita sudah tidak bersama secara kedinasan, tapi bila ada kebutuhan seperti penyaluran bantuan seperti kemarin Kursi PAUD di Sukawangi, akan lebih mudah berkoordinasi, bila masih tergabung dalam satu Group WhatsAap”. Ujar wanita yang pernah Akttif sebagai Koordinator Pendamping Kader Posyandu (PKP) Provinsi Jawabarat tahun 2010 sampai 2018 itu.
Usai Kegiatan halal Bi halal, acara dilanjutkan dengan kunjungan Destinasi Wisata Pantai Bungin yang ada di Muara Gembong. Junaedi Syam (Anggota FPMB) dari Kecamatan Tambelang Mengatakan “ Pantai Muara Bungin menjadi tujuan kita saat ini, supaya Pantai ini bisa terangkat popularitasnya, saying sekali kalau pantai yang punya keindahan Panorama menakjubkan tidak terekspos ke Masyarakat luas”. Kata Pria yang memiliki Kumis tebal seperti tokoh Pak Raden dalam Kartun Si Unyil.
Bang Kumis (panggiilan akrab sehari-hari beliau) melanjutkan ” Pemandangan pantai Beting ini cukup memesona dan dapat menghilangkan stres. Pasirnya berwarna agak coklat dan suasana pantainya begitu segar. Tak hanya itu, pemandangan sekitar pantai pun menenangkan dan jauh dari hiruk pikuk keramaian kota”. Jelasnya.
Untuk fasilitas yang ada di Pantai Bungin ini masih belum terlalu lengkap. Mengingat kawasan wisata pantai ini sebenarnya masih dalam proses pengembangan. Namun untuk fasilitas dasar seperti lahan parkir, toilet dan kamar ganti di lokasi pantai ini sudah ada.
Pantai ini juga dilengkapi dengan tempat jajanan makanan yang menyediakan hidangan khas laut. Jadi, pantai ini sebenarnya sudah cukup layak digunakan sebagai tempat wisata. Bahkan Bagi yang ingin menginap, bisa didirikan tenda berkemah langsung di bibir pantai sembari menkmati angin pantai yang sepoy-sepoy”. Pungkasnya. (Foto&Kontributor / Yusup Abu Nufailr. Editor / Yahya Suhara)
Minggu, 07 Juni 2020
ERATKAN PERSAUDARAAN, LPM KABUPATEN BEKASI GELAR HALAL BI HALAL DI MUARA GEMBONG.
TABLOID-POSYANDU. Masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kabupaten Bekasi mengadakan Silaturahim dan Halal Bi Halal dengan seluruh Pengurus dan Anggota Tingkat Kecamatan dan Tingkat Desa di Kecamatan Muara Gembong..
Melalui Halal bihalal kita kuatkan kebersamaan dan tingkatkan kinerja. Demikian diungkap oleh Ketua DPD LPM Kabupaten Bekasi Herry Antono saat memberikan sambutan. ” Tahun kemarin Halal Bi halal dilaksanakan di Taruma jaya, sekarang di Kecamatan Muara Gembong, begitu selanjutnya setiap kecamatan secara bergilir, sehingga terjalin silaturahmi yg baik, dan sesama Anggota LPM saling mengenal”. Katanya
Herry melanjutkan “Agenda hari ini adalah melanjutkan Program yang tertunda karena Pandemi Covid-19, di anataranya yaitu Persiapan DPD mengawal PERDA LPM Kab Bekasi, yang akan di godong pada Juni 2020 ini, meski ada beberapa kendala tapi target harus selesai”. Tegasnya.
“Karena itu DPD Fokus pada pembenahan internal Organisasi”, Lanjut Herry.
“Kita akan mendata semua Domisili LPM kecamatan, Demi kebaikan bersama, maka aturan harus tegas. terserah keberadaan secretariat bisa di rumah, di ruko atau kecamatan yang penting harus ada. Kalau ternyata kepengurusan vakum, maka DPD akan bertindak tegas, yaitu berupa penggantian Pengurus. Karena LPM milik bersama bukan punya perorangan”. Jelasnya Lelaki yang murah senyum itu.
Halal Bi Halal ini juga dihadiri Bimaspol, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda Desa Pantai Bahagia, Setelah pembacaan doa, kegiatan dilanjutkan dengan acara inti yaitu bersalam-salaman dan saling bermaafkan, serta diakhiri dengan menikmati hidangan yang telah dipersiapkan.
Seluruh Pengurus LPM Kabupaten Bekasi, Tingkat Kecamatan dan Tingkat Desa mengucapkan Selamat Idul Fitri 1441 H ‘Taqabalallahu minna wa minkum, Baarakallaah Fiikum’, mohon maaf lahir dan batin. (Foto & Kontributor / Uswendi. Editor / Yahya Suhara.)
Melalui Halal bihalal kita kuatkan kebersamaan dan tingkatkan kinerja. Demikian diungkap oleh Ketua DPD LPM Kabupaten Bekasi Herry Antono saat memberikan sambutan. ” Tahun kemarin Halal Bi halal dilaksanakan di Taruma jaya, sekarang di Kecamatan Muara Gembong, begitu selanjutnya setiap kecamatan secara bergilir, sehingga terjalin silaturahmi yg baik, dan sesama Anggota LPM saling mengenal”. Katanya
Herry melanjutkan “Agenda hari ini adalah melanjutkan Program yang tertunda karena Pandemi Covid-19, di anataranya yaitu Persiapan DPD mengawal PERDA LPM Kab Bekasi, yang akan di godong pada Juni 2020 ini, meski ada beberapa kendala tapi target harus selesai”. Tegasnya.
“Karena itu DPD Fokus pada pembenahan internal Organisasi”, Lanjut Herry.
“Kita akan mendata semua Domisili LPM kecamatan, Demi kebaikan bersama, maka aturan harus tegas. terserah keberadaan secretariat bisa di rumah, di ruko atau kecamatan yang penting harus ada. Kalau ternyata kepengurusan vakum, maka DPD akan bertindak tegas, yaitu berupa penggantian Pengurus. Karena LPM milik bersama bukan punya perorangan”. Jelasnya Lelaki yang murah senyum itu.
Halal Bi Halal ini juga dihadiri Bimaspol, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda Desa Pantai Bahagia, Setelah pembacaan doa, kegiatan dilanjutkan dengan acara inti yaitu bersalam-salaman dan saling bermaafkan, serta diakhiri dengan menikmati hidangan yang telah dipersiapkan.
Seluruh Pengurus LPM Kabupaten Bekasi, Tingkat Kecamatan dan Tingkat Desa mengucapkan Selamat Idul Fitri 1441 H ‘Taqabalallahu minna wa minkum, Baarakallaah Fiikum’, mohon maaf lahir dan batin. (Foto & Kontributor / Uswendi. Editor / Yahya Suhara.)
Jumat, 05 Juni 2020
PEDULI DAMPAK COVID-19, PT GOON INDONESIA SUMBANG PAMPERS & MASKER UNTUK WARGA CIKARANG SELATAN
TAMBLOID-POSYANDU. Peduli pada Masyarakat yang terdampak Covid-19, PT Goon Indonsia yang beralamat di jalan Raya Inti Lippo Cikarang Blok C2 No. 1, Sukaresmi, Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memberikan bantuan Masker dan Pampers kepada 150 Ibu dan Balita yang berada di wilayah Desa Ciantra Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi pada Kamis (4/6/2020).
Bantuan diserahkan langsung oleh Ibu Mila selaku Manager Departement Corporate Sosial Responsilibite (CSR) PT Goon Indonesia kepada Bapak Maskur Susanto Ketua RT Setempat, di saksikan Pendamping Kader Posyandu (PKP) Kecamatan Cikarang Selatan Riza Yulianti, yang juga ikut mendistribusikan kepada Warga yang membutuhkan.Pemberian bantuan yang dilakukan oleh PT Goon Indonesia dilakukan secara bertahap dari 4 Juni 2020 hingga 5 Juni 2020.
Yuli selaku PKP di Kecamatan Cikarang Selatan mengimbau masyarakat untuk selalu menggunakan Masker saat keluar rumah, dan menjaga imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan bernutrisi baik yang mengandung protein dan vitamin yang cukup.
Sementara Mila Manager Departement CSR mengatakan, “di tengah pandemi covid 19 PT Goon Indonesia terpanggil untuk melakukan aksi yang diharapkan dapat meringankan beban masyarakat, Perusahaan memberikan produk Pampers dan Masker kepada mereka yang sangat membutuhkan”. Katanya (Foto & Kotributor / Riza Yuliana. Editor / Yahya Suhara)
Bantuan diserahkan langsung oleh Ibu Mila selaku Manager Departement Corporate Sosial Responsilibite (CSR) PT Goon Indonesia kepada Bapak Maskur Susanto Ketua RT Setempat, di saksikan Pendamping Kader Posyandu (PKP) Kecamatan Cikarang Selatan Riza Yulianti, yang juga ikut mendistribusikan kepada Warga yang membutuhkan.Pemberian bantuan yang dilakukan oleh PT Goon Indonesia dilakukan secara bertahap dari 4 Juni 2020 hingga 5 Juni 2020.
Yuli selaku PKP di Kecamatan Cikarang Selatan mengimbau masyarakat untuk selalu menggunakan Masker saat keluar rumah, dan menjaga imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan bernutrisi baik yang mengandung protein dan vitamin yang cukup.
Sementara Mila Manager Departement CSR mengatakan, “di tengah pandemi covid 19 PT Goon Indonesia terpanggil untuk melakukan aksi yang diharapkan dapat meringankan beban masyarakat, Perusahaan memberikan produk Pampers dan Masker kepada mereka yang sangat membutuhkan”. Katanya (Foto & Kotributor / Riza Yuliana. Editor / Yahya Suhara)
PSBB KABUPATEN BEKASI, POSYANDU DI CIKARANG PUSAT, LAYANAN IMUNISASI TETAP BERJALAN
TABLOID–POSYANDU. Pendamping Kader Posyandu (PKP) Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi Lilis Laelasari menghadiri kegiatan Imunisasi yang dilaksanakan di balai desa Pasir tanjung Kecamatan Cikarang Pusat Pada, Rabu (3/6/2020). Menurut Lilis, hari ini ada dua 2 desa yang mengadakan Posyandu yaitu Desa Hegarmukti dan Desa Pasir Tanjung. Pelaksanaan Posyandu bertempat di desa masing-masing. Sebelumnya Kader posyandu memberitahukan kepada Masyarakat melalui pengeras suara dan media sosial Group Whatsapp, bahwa akan ada pelayanan imunisasi di posyandu sesuai jadwal ditentukan dilaksanakan di Balai Desa”. Ujarnya.
Posyandu selanjutnya pada Sabtu besok (5/6) bertempat di Balai Desa Sukamahi dan hari Minggu (7/6) di Balai desa Pasir ranji”. Lanjutnya.
Berdasarkan arahan dari Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil, Kesehatan balita dan ibu hamil harus tetap terpantau. Untuk meminimalisasi kerumunan di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bekasi, maka dilaksanakan dengan layanan Posyandu Keliling.
Lilis menjelaskan kegiatan Imunisasi di Kecamatan Cikarang Pusat sudah terkoordinasi dengan baik, dari Pihak pokjanal Posyandu Kecamatan, Pokja Posyandu Desa dan Bidan Desa serta Puskesmas setempat. (Foto & Kotributor / Lilis Laelasari. Editor / Yahya Suhara)
Posyandu selanjutnya pada Sabtu besok (5/6) bertempat di Balai Desa Sukamahi dan hari Minggu (7/6) di Balai desa Pasir ranji”. Lanjutnya.
Berdasarkan arahan dari Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil, Kesehatan balita dan ibu hamil harus tetap terpantau. Untuk meminimalisasi kerumunan di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bekasi, maka dilaksanakan dengan layanan Posyandu Keliling.
Lilis menjelaskan kegiatan Imunisasi di Kecamatan Cikarang Pusat sudah terkoordinasi dengan baik, dari Pihak pokjanal Posyandu Kecamatan, Pokja Posyandu Desa dan Bidan Desa serta Puskesmas setempat. (Foto & Kotributor / Lilis Laelasari. Editor / Yahya Suhara)
Rabu, 03 Juni 2020
PENUHI GIZI KELUARGA, PKP KABUPATEN BEKASI AJAK MASYARAKAT LAKUKAN BUDIKDAMBER
BEKASI.TABLOID-POSYANDU. Budidaya ikan dalam ember atau yang kerap disebut Budikdamper merupakan salah satu solusi pangan masa depan yang bisa dikembang di lahan terbatas untuk memenuh kebutuhan pangan masyarakat terutama di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
“Melalui Budikdamper, kita bisa memenuhi kebutuhan protein hewani dan sayuran bagi keluarga. Apalagi saat ini, Kabupaten Bekasi masih ada Pertauran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penyebaran Covid-19”. Ungkap Yahya Suhara Koordinator Pendamping Kader Posyandu (PKP) Kabupaten Bekasi di Pusat Budikdamber Graha Asri Cikarang Timur pada Selasa (3/5/2020)
Dengan teknik budidaya ikan dalam ember, masyarakat tak perlu lagi cemas akan pemenuhan nutrisi keluarga selama masa pandemi Covid-19 karena teknik budidayanya terbilang mudah dengan peralatan yang sederhana dan tidak membutuhkan modal besar serta tidak memerlukan ruangan atau kolam yang luas. Cukup satu ember besar berkapasitas 60 liter bisa menampung 60 ekor ikan.
Selain ember, hal yang juga dibutuhkan adalah beberapa pot plastik air mineral, media tanam seperti arang, sekam dan lainnya serta kawat jemuran untuk pengait pot yang mudah didapatkan dari limbah rumah tangga. Barang-barang pendukung tersebut juga dapat dibeli melalui situs belanja daring.
Budidaya ikan lele menggunakan media ember yaitu untuk keperluan konsumsi sendiri Untuk memulainya, pastikan Anda mempersiapkan peralatan dan kebutuhan lainnya berikut ini:
1. Siapkan ember 80 liter atau berdiameter 50 cm.
2. Bibit ikan lele
3. Strimin
Adapun cara pembudidayaannya adalah sebagai berikut:
Lubangi ember di bagian bawah samping untuk saluran pembuangan. Saluran tersebut bisa juga Anda aplikasikan kran air untuk mempermudah pembuangan.
Isilah ember dengan air. Namun, air yang diisikan jangan terlalu penuh. Tujuannya agar ikan lele bisa mengambil udara dengan baik.
Biarkanlah air selama 3 hari agar tidak terlalu asam. Jika air terlalu asam, tambahkanlah garam dapur setengah sendok makan. Dengan begitu, air akan memiliki pH yang netral.
Masukkan benih ikan lele sebanyak 60 ekor untuk jumlah maksimum ukuran ember.
Untuk sirkulasi air, berilah filter akuarium. Selain itu, filter juga akan menjamin ketersediaan oksigen yang cukup untuk lele tersebut.
Gunakanlah strimin untuk menutup ember agar ikan lele tidak loncat.
Pastikan ember ditaruh di lahan kosong yang mendapatkan sinar matahari (tidak perlu luas).
Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah pakannya. Ember adalah media paling kecil untuk budidaya ikan lele. Jadi, pakan yang perlu disiapkan pun tidak perlu banyak-banyak. Terlebih benih yang ditebar pun hanya 60 ekor saja.
Siapkanlah pakan lele sebanyak 4 kg saja. Pakan ini terbilang irit untuk makanan mereka yang diberikan 3 kali sehari. Jumlah pakan tersebut untuk masa satu kali panen.
Lele adalah jenis hewan nokturnal. Mereka akan banyak beraktivitas di malam hari. Jadi, beri juga mereka pakan di waktu malam. Karena, pada waktu malam mereka akan menjadi rakus.
Untuk pemberian pakan jangan sampai telat. Karena, jika lele kelaparan, mereka akan melakukan kanibalisme. Selain pemberian pakan secara rutin, pastikan juga jenis pakan yang dipilih berkualitas.
Idealnya, lele sudah bisa dipanen sekitar 2,5 – 3,5 bulan setelah masa penaburan. Namun, masa panen bisa berbeda tergantung ukuran benih yang Anda pilih. Ukuran di atas untuk jenis benih ikan lele berukuran 5 – 7 cm. Sedangkan untuk di atasnya, masa panen bisa kurang. Misalnya, untuk ukuran benih 8 – 10 cm, Anda bisa memanennya dalam waktu 2 – 2,5 bulan saja. (Fhoto&kontributor/Fauzan Syahidan, Editor/yahya suhara)
“Melalui Budikdamper, kita bisa memenuhi kebutuhan protein hewani dan sayuran bagi keluarga. Apalagi saat ini, Kabupaten Bekasi masih ada Pertauran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penyebaran Covid-19”. Ungkap Yahya Suhara Koordinator Pendamping Kader Posyandu (PKP) Kabupaten Bekasi di Pusat Budikdamber Graha Asri Cikarang Timur pada Selasa (3/5/2020)
Dengan teknik budidaya ikan dalam ember, masyarakat tak perlu lagi cemas akan pemenuhan nutrisi keluarga selama masa pandemi Covid-19 karena teknik budidayanya terbilang mudah dengan peralatan yang sederhana dan tidak membutuhkan modal besar serta tidak memerlukan ruangan atau kolam yang luas. Cukup satu ember besar berkapasitas 60 liter bisa menampung 60 ekor ikan.
Selain ember, hal yang juga dibutuhkan adalah beberapa pot plastik air mineral, media tanam seperti arang, sekam dan lainnya serta kawat jemuran untuk pengait pot yang mudah didapatkan dari limbah rumah tangga. Barang-barang pendukung tersebut juga dapat dibeli melalui situs belanja daring.
Budidaya ikan lele menggunakan media ember yaitu untuk keperluan konsumsi sendiri Untuk memulainya, pastikan Anda mempersiapkan peralatan dan kebutuhan lainnya berikut ini:
1. Siapkan ember 80 liter atau berdiameter 50 cm.
2. Bibit ikan lele
3. Strimin
Adapun cara pembudidayaannya adalah sebagai berikut:
Lubangi ember di bagian bawah samping untuk saluran pembuangan. Saluran tersebut bisa juga Anda aplikasikan kran air untuk mempermudah pembuangan.
Isilah ember dengan air. Namun, air yang diisikan jangan terlalu penuh. Tujuannya agar ikan lele bisa mengambil udara dengan baik.
Biarkanlah air selama 3 hari agar tidak terlalu asam. Jika air terlalu asam, tambahkanlah garam dapur setengah sendok makan. Dengan begitu, air akan memiliki pH yang netral.
Masukkan benih ikan lele sebanyak 60 ekor untuk jumlah maksimum ukuran ember.
Untuk sirkulasi air, berilah filter akuarium. Selain itu, filter juga akan menjamin ketersediaan oksigen yang cukup untuk lele tersebut.
Gunakanlah strimin untuk menutup ember agar ikan lele tidak loncat.
Pastikan ember ditaruh di lahan kosong yang mendapatkan sinar matahari (tidak perlu luas).
Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah pakannya. Ember adalah media paling kecil untuk budidaya ikan lele. Jadi, pakan yang perlu disiapkan pun tidak perlu banyak-banyak. Terlebih benih yang ditebar pun hanya 60 ekor saja.
Siapkanlah pakan lele sebanyak 4 kg saja. Pakan ini terbilang irit untuk makanan mereka yang diberikan 3 kali sehari. Jumlah pakan tersebut untuk masa satu kali panen.
Lele adalah jenis hewan nokturnal. Mereka akan banyak beraktivitas di malam hari. Jadi, beri juga mereka pakan di waktu malam. Karena, pada waktu malam mereka akan menjadi rakus.
Untuk pemberian pakan jangan sampai telat. Karena, jika lele kelaparan, mereka akan melakukan kanibalisme. Selain pemberian pakan secara rutin, pastikan juga jenis pakan yang dipilih berkualitas.
Idealnya, lele sudah bisa dipanen sekitar 2,5 – 3,5 bulan setelah masa penaburan. Namun, masa panen bisa berbeda tergantung ukuran benih yang Anda pilih. Ukuran di atas untuk jenis benih ikan lele berukuran 5 – 7 cm. Sedangkan untuk di atasnya, masa panen bisa kurang. Misalnya, untuk ukuran benih 8 – 10 cm, Anda bisa memanennya dalam waktu 2 – 2,5 bulan saja. (Fhoto&kontributor/Fauzan Syahidan, Editor/yahya suhara)
Sabtu, 30 Mei 2020
AKB Sebagian Wilayah JABAR, Efektif 1 Juni 2020
TABLOID-POSYANDU. Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) adalah istilah yang digunakan untuk memaknai new normal, yang merupakan kebiasaan baru kita di masa pandemi Covid-19 selama obat dan vaksin Covid-19 belum ditemukan
Dalam penerapan AKB juga wargi harus selalu menaati 3 protokol kesehatan yang wajib dan perlu menjadi kebiasaan wargi, yaitu pakai masker, rajin cuci tangan, dan wajib jaga jarak aman minimal 1,5 meter dengan orang lain saat beraktivitas di tempat umum
Wargi juga jangan lupa selalu untuk perhatikan dan lindungi anggota keluarga yang rentan, terutama mereka yang lansia dan mempunyai riwayat penyakit penyerta.
Pesan Kang @Ridwankamil untuk wargi Jabar semua, jangan sampai euforia berlebih dengan dimulainya Adaptasi Kebiasaan Baru di Zona Biru.
Keberhasilan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ada di tangan wargi yang disiplin dan juga taat aturan Demikian Pesan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang menyatakan bahwa pemberlakuan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau New Normal untuk beberapa wilayah di Provinsi Jabar yang akan dimulai pada Senin, 1 Juni 2020.
Menurut Kang Emil sesuai Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan bahwa wilayah yang boleh diterapkan AKB adalah wilayah yang sudah terkendali secara ilmiah.
tahap pertama dimulai dari pembukaan kembali rumah ibadah seperti Masjid, Gereja, Klenteng, Pura, dan yang lainnya.
Tahap selanjutnya sektor Ekonomi, yang dimulai dari yang Low Risk (beresiko rendah) seperti Industri dan Perkantoran.
Jika dalam seminggu tidak terdapat anomali, maka dilanjutkan ke yang High Risk (beresiko tinggi) seperti Tempat Wisata, Mall, Restaurant, atau tempat yang selalu berganti pengunjung.
Gubernur mengingatkan bahwa keberhasilan pelaksanaan AKB adalah tergantung dari ketaatan masyarakat pada aturan yang sudah ditetapkan dan diterapkan. dari berbagi sumber #yahyasuhara
Dalam penerapan AKB juga wargi harus selalu menaati 3 protokol kesehatan yang wajib dan perlu menjadi kebiasaan wargi, yaitu pakai masker, rajin cuci tangan, dan wajib jaga jarak aman minimal 1,5 meter dengan orang lain saat beraktivitas di tempat umum
Wargi juga jangan lupa selalu untuk perhatikan dan lindungi anggota keluarga yang rentan, terutama mereka yang lansia dan mempunyai riwayat penyakit penyerta.
Pesan Kang @Ridwankamil untuk wargi Jabar semua, jangan sampai euforia berlebih dengan dimulainya Adaptasi Kebiasaan Baru di Zona Biru.
Keberhasilan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) ada di tangan wargi yang disiplin dan juga taat aturan Demikian Pesan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang menyatakan bahwa pemberlakuan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau New Normal untuk beberapa wilayah di Provinsi Jabar yang akan dimulai pada Senin, 1 Juni 2020.
Menurut Kang Emil sesuai Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyatakan bahwa wilayah yang boleh diterapkan AKB adalah wilayah yang sudah terkendali secara ilmiah.
tahap pertama dimulai dari pembukaan kembali rumah ibadah seperti Masjid, Gereja, Klenteng, Pura, dan yang lainnya.
Tahap selanjutnya sektor Ekonomi, yang dimulai dari yang Low Risk (beresiko rendah) seperti Industri dan Perkantoran.
Jika dalam seminggu tidak terdapat anomali, maka dilanjutkan ke yang High Risk (beresiko tinggi) seperti Tempat Wisata, Mall, Restaurant, atau tempat yang selalu berganti pengunjung.
Gubernur mengingatkan bahwa keberhasilan pelaksanaan AKB adalah tergantung dari ketaatan masyarakat pada aturan yang sudah ditetapkan dan diterapkan. dari berbagi sumber #yahyasuhara
Jumat, 29 Mei 2020
Peduli COVID-19, PKP Kabupaten Bogor, Salurkan Bantuan Susu Formula dan APD
BOGOR (TABLOID – POSYANDU) Wabah COVID -19 yang menjadi pandemi global termasuk di Indonesia, khususnya di Jawabarat membuat Pendamping Kader Posyandu (PKP) Kabupaten Bogor tergerak untuk berpartisipasi menekan penyebaran virus tersebut.
Koordinator Pendamping Kader Posyandu Kabupaten Bogor (Yuyu Latifah) mengatakan “Pendistribusian bantuan Logistik dari Provinsi Jawabarat ada dua Tahap, pendistribusian bantuan susu mulai tgl 30 April 2020 dan pendistribusian bantuan sabun anti bakteri, mulai tanggal 11 Mei 2020 di 40 kecamatan Kabupaten Bogor”,
Dia menambahkan penyalurkan bantuan logistik ditujukan kepada masyarakat terdampak Covid-19 di 40 Kecamatan wilayah Kabupaten Bogor melalui PKP Kecamatan Masing-masing”. Bantuan ini berasal dari Pemerintah Provinsi Jawabarat yang pendistribusiannya melibatkan Organisasi Jabar Bergerak.
“Bantuan ini ditujukan untuk masyarakat yang terdampak Covid -19 dilingkungan posyandu. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan”. Terang Yuyu.
Selain APD, PKP Juga memberikan bantuan susu formula untuk balita yang terdaftar di posyandu setiap kecamatan tempat tinggal mereka.
PKP se-Kabupaten Bogor memberdayakan seluruh kader posyandu untuk membagikan logistik, kepada seluruh masyarakat beserta anggota keluarganya yang memiliki Balita dan Ibu Hamil khususnya.
Yuyu mengatakan, sangat berterima kasih terhadap Pemerintah Provinsi Jawabarat yang telah memberikan bantuan berupa Susu Formula dan APD untuk para masyarakat di Kabupaten Bogor. “Kami berterima kasih Kepada Gubernur Jawabarat dan Istri telah memberikan susu formula untuk balita yang sangat membutuhkan”.
sebagaimana diketahui Pemerintah Provinsi Jawabarat mengeluarkan kebijakan melalui surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 443/Kep.287-Hukham/2020 bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dibagi menjadi dua waktu perpanjangnnya. untuk wilayah DKI Jakarta Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Massa PSBB diperpanjnag hingga 4 Juni Mendatang, sementara untuk wilayah di luar itu, akan diberlakukan hingga 12 Juni Mendatang # (foto &Kontributor / Yuyu Latifah, Editor / yahya suhara)
Koordinator Pendamping Kader Posyandu Kabupaten Bogor (Yuyu Latifah) mengatakan “Pendistribusian bantuan Logistik dari Provinsi Jawabarat ada dua Tahap, pendistribusian bantuan susu mulai tgl 30 April 2020 dan pendistribusian bantuan sabun anti bakteri, mulai tanggal 11 Mei 2020 di 40 kecamatan Kabupaten Bogor”,
Dia menambahkan penyalurkan bantuan logistik ditujukan kepada masyarakat terdampak Covid-19 di 40 Kecamatan wilayah Kabupaten Bogor melalui PKP Kecamatan Masing-masing”. Bantuan ini berasal dari Pemerintah Provinsi Jawabarat yang pendistribusiannya melibatkan Organisasi Jabar Bergerak.
“Bantuan ini ditujukan untuk masyarakat yang terdampak Covid -19 dilingkungan posyandu. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan”. Terang Yuyu.
Selain APD, PKP Juga memberikan bantuan susu formula untuk balita yang terdaftar di posyandu setiap kecamatan tempat tinggal mereka.
PKP se-Kabupaten Bogor memberdayakan seluruh kader posyandu untuk membagikan logistik, kepada seluruh masyarakat beserta anggota keluarganya yang memiliki Balita dan Ibu Hamil khususnya.
Yuyu mengatakan, sangat berterima kasih terhadap Pemerintah Provinsi Jawabarat yang telah memberikan bantuan berupa Susu Formula dan APD untuk para masyarakat di Kabupaten Bogor. “Kami berterima kasih Kepada Gubernur Jawabarat dan Istri telah memberikan susu formula untuk balita yang sangat membutuhkan”.
sebagaimana diketahui Pemerintah Provinsi Jawabarat mengeluarkan kebijakan melalui surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 443/Kep.287-Hukham/2020 bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dibagi menjadi dua waktu perpanjangnnya. untuk wilayah DKI Jakarta Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Massa PSBB diperpanjnag hingga 4 Juni Mendatang, sementara untuk wilayah di luar itu, akan diberlakukan hingga 12 Juni Mendatang # (foto &Kontributor / Yuyu Latifah, Editor / yahya suhara)
Kamis, 28 Mei 2020
PULUHAN WARGA DESA SUKABUDI, TERDAMPAK COVID 19 TERIMA BLT ENAM RATUS RIBU
BEKASI (TABLOID-POSYANDU). Puluhan Warga Desa Sukabudi Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi, Memenuhi pelataran Kantor Desa Sukabudi , untuk menyerahkan berkas Photocopy KK dan KTP guna mendapatkan Bantuan Lansung Tunai (BLT) dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) untuk mengurangi beban masyarakat desa di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi Covid-19, pada Rabu (27/5)
Sebagaimana di lansir dari media online cnnindonesia.com, awal Mei sebagai berikut, Secara umum, Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar, mengatakan bahwa masyarakat desa yang masuk dalam daftar keluarga penerima manfaat akan mendapat Rp600 ribu per bulan per keluarga selama tiga bulan.
Dengan demikian, masyarakat desa bisa mendapat Rp1,8 juta dari Dana Desa yang sebelumnya kerap digunakan untuk pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan jembatan.
Untuk mendapatkan bantuan ini, ada dua syarat utama. Pertama, calon penerima merupakan masyarakat desa yang masuk dalam pendataan RT/RW dan berada di desa.
Masyarakat yang akan masuk pendataan adalah mereka yang kehilangan mata pencarian di tengah pandemi corona.
Kedua, calon penerima tidak terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos) lain dari pemerintah pusat.
Artinya, calon penerima BLT dari Dana Desa merupakan mereka yang tidak menerima Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Paket Sembako, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) lain, hingga Kartu Prakerja.
Jika kebetulan calon penerima tidak mendapat bansos dari program lain, tapi belum didaftar oleh RT/RW, maka bisa mengomunikasikannya ke aparat desa.
Bila sudah masuk ke dalam daftar pendataan dan dinyatakan valid, maka BLT pun akan diberikan melalui tunai dan nontunai.
"Yang tunai, akan diberikan secara door-to-door ke rumah penerima manfaat dengan protokol kesehatan nasional. Yang nontunai, langsung ditransfer ke rekening penerima," kata Abdul.
Jika ada penerima yang mau pemberian dilakukan melalui transfer, tapi tidak memiliki rekening, maka bisa segera menghubungi aparat desa dan bank milik negara terdekat. Nanti, bank akan membukakan rekening dan tanpa biaya.
Bila ada penerima yang memenuhi syarat, tapi tidak memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP), bisa tetap mendapat bantuan tanpa membuat KTP lebih dulu.
Namun, penerima harus domisili di desa tersebut dan tinggal dicatat lengkap alamatnya, sehingga penggunaan Dana Desa tetap bisa dipertanggungjawabkan.
Sebagai gambaran, desa dengan Dana Desa di bawah Rp800 juta per tahun akan memberikan BLT maksimal 25 persen dari pagu anggaran.
Sementara itu, yang memiliki Dana Desa Rp800 juta sampai Rp1,2 miliar, maksimal mengalokasikan 30 persen dananya untuk BLT.
Desa yang Dana Desa-nya lebih dari Rp1,2 miliar memberi 35 persen alokasi untuk BLT. Kementerian tidak menetapkan minimal pengalokasian Dana Desa untuk BLT. (yahya suhara)
Sebagaimana di lansir dari media online cnnindonesia.com, awal Mei sebagai berikut, Secara umum, Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar, mengatakan bahwa masyarakat desa yang masuk dalam daftar keluarga penerima manfaat akan mendapat Rp600 ribu per bulan per keluarga selama tiga bulan.
Dengan demikian, masyarakat desa bisa mendapat Rp1,8 juta dari Dana Desa yang sebelumnya kerap digunakan untuk pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan jembatan.
Untuk mendapatkan bantuan ini, ada dua syarat utama. Pertama, calon penerima merupakan masyarakat desa yang masuk dalam pendataan RT/RW dan berada di desa.
Masyarakat yang akan masuk pendataan adalah mereka yang kehilangan mata pencarian di tengah pandemi corona.
Kedua, calon penerima tidak terdaftar sebagai penerima bantuan sosial (bansos) lain dari pemerintah pusat.
Artinya, calon penerima BLT dari Dana Desa merupakan mereka yang tidak menerima Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Paket Sembako, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) lain, hingga Kartu Prakerja.
Jika kebetulan calon penerima tidak mendapat bansos dari program lain, tapi belum didaftar oleh RT/RW, maka bisa mengomunikasikannya ke aparat desa.
Bila sudah masuk ke dalam daftar pendataan dan dinyatakan valid, maka BLT pun akan diberikan melalui tunai dan nontunai.
"Yang tunai, akan diberikan secara door-to-door ke rumah penerima manfaat dengan protokol kesehatan nasional. Yang nontunai, langsung ditransfer ke rekening penerima," kata Abdul.
Jika ada penerima yang mau pemberian dilakukan melalui transfer, tapi tidak memiliki rekening, maka bisa segera menghubungi aparat desa dan bank milik negara terdekat. Nanti, bank akan membukakan rekening dan tanpa biaya.
Bila ada penerima yang memenuhi syarat, tapi tidak memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP), bisa tetap mendapat bantuan tanpa membuat KTP lebih dulu.
Namun, penerima harus domisili di desa tersebut dan tinggal dicatat lengkap alamatnya, sehingga penggunaan Dana Desa tetap bisa dipertanggungjawabkan.
Sebagai gambaran, desa dengan Dana Desa di bawah Rp800 juta per tahun akan memberikan BLT maksimal 25 persen dari pagu anggaran.
Sementara itu, yang memiliki Dana Desa Rp800 juta sampai Rp1,2 miliar, maksimal mengalokasikan 30 persen dananya untuk BLT.
Desa yang Dana Desa-nya lebih dari Rp1,2 miliar memberi 35 persen alokasi untuk BLT. Kementerian tidak menetapkan minimal pengalokasian Dana Desa untuk BLT. (yahya suhara)
SISWA BELAJAR DI LANTAI, PAUD MATAHARI 5 SUKAWANGI, TERIMA BANTUAN MEJA DAN KURSI
Bekasi (TABLOID-POSYANDU). Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Matahari 5 yang terletak di Kp. Kalen Keramat Desa Sukawangi Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi membutuhkan perlengkapan meja dan kursi untuk memperlancar proses kegiatan belajar mengajar di sekolah itu.
"Puluhan murid di Paud Matahari 5 ini, membutuhkan meja dan kursi agar kegiatan proses belajar mengajar bisa berjalan maksimal. Seluruh murid di sini terpaksa duduk di lantai untuk menerima pelajaran dari guru mereka," kata Pipit pengurus dan pengelola Paud Matahari 5, Kamis (28/5).
Menurut dia, Paud ini telah berdiri lama, bermula dari kegiatan PosyandU, lalu keinginan besar warga setempat, untuk mendirikan PAUD, guna menampung anak usia dini belajar, juga sebagai kegiatan terintegrasi yang ada di posyandu Matahari 5”. ungkapnya.
Pipit menambahkan “antusias masyarakat sukawangi cukup tinggi untuk mendaftarkan anak-anaknya di PAUD Matahari 5, saat ini tercatat ada 48 siswa yang menjadi peserta didik di sini, tapi Dia khawatir, kondisi bangunan tidak menampung, Pipit akan berusaha mengajukan bantuan Kepala Desa untuk proses Rehab Bangunan menjadi lebih luas, ungkapnya saat serah terima meja dan kursi disaksikan kader posyandu lainnya.
Bantuan Meja dan Kursi disalurkan oleh Pendamping Kader Posyandu (PKP) Kabupaten Bekasi, berasal dari Donatur di bilangan Cikarang Baru, yang peduli dan consent memperhatikan masalah pendidikan dan sosial di Kabupaten Bekasi. #Yahya Suhara.
"Puluhan murid di Paud Matahari 5 ini, membutuhkan meja dan kursi agar kegiatan proses belajar mengajar bisa berjalan maksimal. Seluruh murid di sini terpaksa duduk di lantai untuk menerima pelajaran dari guru mereka," kata Pipit pengurus dan pengelola Paud Matahari 5, Kamis (28/5).
Menurut dia, Paud ini telah berdiri lama, bermula dari kegiatan PosyandU, lalu keinginan besar warga setempat, untuk mendirikan PAUD, guna menampung anak usia dini belajar, juga sebagai kegiatan terintegrasi yang ada di posyandu Matahari 5”. ungkapnya.
Pipit menambahkan “antusias masyarakat sukawangi cukup tinggi untuk mendaftarkan anak-anaknya di PAUD Matahari 5, saat ini tercatat ada 48 siswa yang menjadi peserta didik di sini, tapi Dia khawatir, kondisi bangunan tidak menampung, Pipit akan berusaha mengajukan bantuan Kepala Desa untuk proses Rehab Bangunan menjadi lebih luas, ungkapnya saat serah terima meja dan kursi disaksikan kader posyandu lainnya.
Bantuan Meja dan Kursi disalurkan oleh Pendamping Kader Posyandu (PKP) Kabupaten Bekasi, berasal dari Donatur di bilangan Cikarang Baru, yang peduli dan consent memperhatikan masalah pendidikan dan sosial di Kabupaten Bekasi. #Yahya Suhara.
Minggu, 24 Mei 2020
ZONA HIJAU. WARGA SUKAWANGI LAKSANAKAN SHALAT IDUL FITRI DI MASJID
BEKASI. Ratusan Masyarakat Kampung Bulaktemu Desa Sukabudi Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi tumpah ruah menggemakan takbir dan melaksanakan idul fitri di Masjid Jami Al-Wathoniyah pada Ahad (24/5).
Pada masa Pandemi darurat covid-19 ini, Dewan Kemakmuran Masjid Al wathoniyah menerapkan protokoler kesehatan covid-19 bagi jama’ah, dengan menghimbau jama’ah agar memakai masker, menjaga jarak shalat, membawa perlengkapan shalat sendiri, menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan menyemprotkan Hand sanitizer di gerbang masuk area sholat.
Sebagaimana diketahui bersama, Kecamatan Sukawangi merupakan zona hijau dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bekasi, yang artinya diperbolehkan melaksanakan shalat Id di masjid dengan memperhatikan syarat-syarat protokoler kesehatan Covid – 19, seperti diungkapkan Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bekasi Muhidin Kamal pada Rabu (20/5).
Nur Ahwat Warga Kampung Bulaktemu Desa Sukabudi Kecamatan Sukawangi, menyampaikan “Hari Raya Idul Fitri merupakan ajang silaturahmi dengan keluarga dan sahabat. Kita biasanya datang ke rumah kerabat dan keluarga namun, lebaran tahun ini sebaiknya tidak bertamu atau menerima tamu dulu, Kita kan masih perlu menjaga jarak demi memutus mata rantai penyebaran virus corona, seperti saat ini, kita shalat dengan memakai masker, membawa perlengkapan shalat sendiri dan tadi saat masuk area masjid pun, ada panitia yang bertugas menyemprotkan Hand Sanitizer kepada seluruh Jama’ah”. Katanya.
Selesai melaksanakan sholat pun, jama’ah tidak saling bersalaman tangan, sesuai dengan protokoler kesehatan Covid-19, para jama’ah langsung pulang teratur ke rumah masing-masing dengan lantunan takbir tanda kemenangan”. Ungkapnya sambil berkemas merapikan peralat shalatnya. #yahya suhara
Pada masa Pandemi darurat covid-19 ini, Dewan Kemakmuran Masjid Al wathoniyah menerapkan protokoler kesehatan covid-19 bagi jama’ah, dengan menghimbau jama’ah agar memakai masker, menjaga jarak shalat, membawa perlengkapan shalat sendiri, menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun dan menyemprotkan Hand sanitizer di gerbang masuk area sholat.
Sebagaimana diketahui bersama, Kecamatan Sukawangi merupakan zona hijau dari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bekasi, yang artinya diperbolehkan melaksanakan shalat Id di masjid dengan memperhatikan syarat-syarat protokoler kesehatan Covid – 19, seperti diungkapkan Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bekasi Muhidin Kamal pada Rabu (20/5).
Nur Ahwat Warga Kampung Bulaktemu Desa Sukabudi Kecamatan Sukawangi, menyampaikan “Hari Raya Idul Fitri merupakan ajang silaturahmi dengan keluarga dan sahabat. Kita biasanya datang ke rumah kerabat dan keluarga namun, lebaran tahun ini sebaiknya tidak bertamu atau menerima tamu dulu, Kita kan masih perlu menjaga jarak demi memutus mata rantai penyebaran virus corona, seperti saat ini, kita shalat dengan memakai masker, membawa perlengkapan shalat sendiri dan tadi saat masuk area masjid pun, ada panitia yang bertugas menyemprotkan Hand Sanitizer kepada seluruh Jama’ah”. Katanya.
Selesai melaksanakan sholat pun, jama’ah tidak saling bersalaman tangan, sesuai dengan protokoler kesehatan Covid-19, para jama’ah langsung pulang teratur ke rumah masing-masing dengan lantunan takbir tanda kemenangan”. Ungkapnya sambil berkemas merapikan peralat shalatnya. #yahya suhara
Jumat, 22 Mei 2020
PEMPROV JABAR REKOMENDASI SHALAT IDUL FITRI 1441 HIJRIAH DI RUMAH SAJA
Berdasarkan Data TER UPDATE COVID-19 Di Jawa Barat (21/5)
1. Terkonfirmasi di Jawa Barat: 1.876 orang.
Meninggal: 124 Orang.
Sembuh: 412 orang.
Orang Dalam Pemantauan: 6.486 orang.
Pasien Dalam Pengawasan: 2.506 orang
(Data Pikobar 20 Mei 2020, pk 22.35 WIB).
2. Di tingkat nasional, kasus baru Covid-19 di Jawa Barat bertambah 176 kasus, penambahan terbanyak di tingkat nasional. Berdasarkan data yang dihimpun hingga pukul 12.00 WIB, Rabu 20 Mei 2020, ada penambahan 693 kasus baru Covid-19. Sehingga, secara akumulatif ada 19.189 kasus positif Covid-19 di seluruh Indonesia.
3. Membatasi pergerakan masyarakat dalam bentuk PSBB untuk mengurangi penyebaran virus tetap merupakan upaya terpenting menekan penambahan kasus baru. Karena itu, PSBB tingkat provinsi di Jabar dilanjutkan secara proporsional sampai Jumat (29/5/20).
4. Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar merekomendasikan salat Idulfitri dilaksanakan di rumah, mengingat di Jabar tidak ada daerah yang berada di level 1 atau zona hijau.
5. Berdasarkan hasil kajian ilmiah, 3 daerah (Kab. Bekasi, Kota Bekasi, dan Kota Cimahi) berada di level 4 atau zona merah. Artinya, masih ditemukan kasus COVID-19 pada satu klaster atau lebih dengan peningkatan kasus signifikan, sehingga dapat dilakukan PSBB maksimal atau penuh di daerah tersebut.
6. 19 daerah berada di level 3 atau zona kuning, yakni Kabupaten Bandung, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cirebon, Indramayu, Karawang, Kuningan, Majalengka, Purwakarta, Subang, Sukabumi, Tasikmalaya, Kota Bandung, Banjar, Bogor, Cirebon, Depok, dan Tasikmalaya. Artinya, ditemukan kasus COVID-19 pada klaster tunggal.
7. Sedangkan, 5 daerah (Kab. Garut, Pangandaran, Sumedang, Bandung Barat, dan Kota Sukabumi) berada zona biru atau ditemukan kasus secara sporadis, baik lokal maupun kasus impor.
8. Tanpa mengurangi ke-khidmat-an dalam menjelang Idulfitri dan syariatnya, kami memohon warga untuk tidak mudik. Bersilahturahmilah dengan virtual. Sekali lagi, 27 kabupaten/kota TIDAK ADA yang berwarna hijau. Maka, Pemprov Jawa Barat merekomendasikan salat Idulfitri di rumah masing-masing.
#JabarTanggapCovid19
#JabarSehatLahirBatin
#tidakmudik
1. Terkonfirmasi di Jawa Barat: 1.876 orang.
Meninggal: 124 Orang.
Sembuh: 412 orang.
Orang Dalam Pemantauan: 6.486 orang.
Pasien Dalam Pengawasan: 2.506 orang
(Data Pikobar 20 Mei 2020, pk 22.35 WIB).
2. Di tingkat nasional, kasus baru Covid-19 di Jawa Barat bertambah 176 kasus, penambahan terbanyak di tingkat nasional. Berdasarkan data yang dihimpun hingga pukul 12.00 WIB, Rabu 20 Mei 2020, ada penambahan 693 kasus baru Covid-19. Sehingga, secara akumulatif ada 19.189 kasus positif Covid-19 di seluruh Indonesia.
3. Membatasi pergerakan masyarakat dalam bentuk PSBB untuk mengurangi penyebaran virus tetap merupakan upaya terpenting menekan penambahan kasus baru. Karena itu, PSBB tingkat provinsi di Jabar dilanjutkan secara proporsional sampai Jumat (29/5/20).
4. Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar merekomendasikan salat Idulfitri dilaksanakan di rumah, mengingat di Jabar tidak ada daerah yang berada di level 1 atau zona hijau.
5. Berdasarkan hasil kajian ilmiah, 3 daerah (Kab. Bekasi, Kota Bekasi, dan Kota Cimahi) berada di level 4 atau zona merah. Artinya, masih ditemukan kasus COVID-19 pada satu klaster atau lebih dengan peningkatan kasus signifikan, sehingga dapat dilakukan PSBB maksimal atau penuh di daerah tersebut.
6. 19 daerah berada di level 3 atau zona kuning, yakni Kabupaten Bandung, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cirebon, Indramayu, Karawang, Kuningan, Majalengka, Purwakarta, Subang, Sukabumi, Tasikmalaya, Kota Bandung, Banjar, Bogor, Cirebon, Depok, dan Tasikmalaya. Artinya, ditemukan kasus COVID-19 pada klaster tunggal.
7. Sedangkan, 5 daerah (Kab. Garut, Pangandaran, Sumedang, Bandung Barat, dan Kota Sukabumi) berada zona biru atau ditemukan kasus secara sporadis, baik lokal maupun kasus impor.
8. Tanpa mengurangi ke-khidmat-an dalam menjelang Idulfitri dan syariatnya, kami memohon warga untuk tidak mudik. Bersilahturahmilah dengan virtual. Sekali lagi, 27 kabupaten/kota TIDAK ADA yang berwarna hijau. Maka, Pemprov Jawa Barat merekomendasikan salat Idulfitri di rumah masing-masing.
#JabarTanggapCovid19
#JabarSehatLahirBatin
#tidakmudik
PKP KABUPATEN BEKASI, DISTRIBUSIKAN BANTUAN SUSU DI 23 KECAMATAN
BEKASI : Pendamping Kader Posyandu (PKP) Kabupaten Bekasi mendistrubusikan Bantuan Logistik berupa Susu, Masker kain dan Jamu Covid di 23 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bekasi Kamis(30/4)
tehnik pendstribusian bekerjasama dengan Instarnsi terkait seperti Bidan desa, Kader Posyandu sampai tingkat Puskesmas dan Kecamatan di wilayah masing-masing
Bantuan logistik yang di distribusikan adalah kiriman dari Jabar Bergerak Provinsi Jawa barat, untuk Masyarakat yang terkena dampak covid-19.
Koordinator PKP Kabupaten Bekasi Yahya Suhara mengatakan "Kabupaten Bekasi merupakan Wiayah yang terkena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selain Depok dan Kota Bekasi". berdasarkan Instruksi Pemerintah pelayanan Posyandu di tiadakan dahulu sebagai usaha memutus mata rantai penyebaran covid-19". karena itu pendistribusian bantuan logistik ini di sesuaikan dengan wilayah masing-masing, seperti Jemput Bola atau dari rumah ke rumah.
sementara memalui aplikasi whaatsAap Kepala Bidang Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat DPMD Provinsi Jawabarat Rumondang Rumapea S AP menyampaikan "Hatur nuhun kepada semua PKP JUARA Semoga apa yg kita lakukan menjadi Ladang Ibadah buat kita semua
Semoga Pandemi Covid 19 ini segera berakhir dan kita kembali ke aktivitas kita masing2 Melanjutkan Arahan Ibu Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Titip Pelaksanaan Posyandu Keliling (Imunisasi dan Tumbuh Kembang Bayi dan Balita serta Ibu Hamil dan Menyusui harus terpantau)". Imbuhnya.(yas)
Langganan:
Postingan (Atom)