Rabu, 03 Juni 2020

PENUHI GIZI KELUARGA, PKP KABUPATEN BEKASI AJAK MASYARAKAT LAKUKAN BUDIKDAMBER

BEKASI.TABLOID-POSYANDU. Budidaya ikan dalam ember atau yang kerap disebut Budikdamper merupakan salah satu solusi pangan masa depan yang bisa dikembang di lahan terbatas untuk memenuh kebutuhan pangan masyarakat terutama di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
“Melalui Budikdamper, kita bisa memenuhi kebutuhan protein hewani dan sayuran bagi keluarga. Apalagi saat ini, Kabupaten Bekasi masih ada Pertauran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penyebaran Covid-19”. Ungkap Yahya Suhara Koordinator Pendamping Kader Posyandu (PKP) Kabupaten Bekasi di Pusat Budikdamber Graha Asri Cikarang Timur pada Selasa (3/5/2020)
Dengan teknik budidaya ikan dalam ember, masyarakat tak perlu lagi cemas akan pemenuhan nutrisi keluarga selama masa pandemi Covid-19 karena teknik budidayanya terbilang mudah dengan peralatan yang sederhana dan tidak membutuhkan modal besar serta tidak memerlukan ruangan atau kolam yang luas. Cukup satu ember besar berkapasitas 60 liter bisa menampung 60 ekor ikan.
Selain ember, hal yang juga dibutuhkan adalah beberapa pot plastik air mineral, media tanam seperti arang, sekam dan lainnya serta kawat jemuran untuk pengait pot yang mudah didapatkan dari limbah rumah tangga. Barang-barang pendukung tersebut juga dapat dibeli melalui situs belanja daring.
Budidaya ikan lele menggunakan media ember yaitu untuk keperluan konsumsi sendiri Untuk memulainya, pastikan Anda mempersiapkan peralatan dan kebutuhan lainnya berikut ini:
1. Siapkan ember 80 liter atau berdiameter 50 cm.
2. Bibit ikan lele
3. Strimin
Adapun cara pembudidayaannya adalah sebagai berikut:
Lubangi ember di bagian bawah samping untuk saluran pembuangan. Saluran tersebut bisa juga Anda aplikasikan kran air untuk mempermudah pembuangan.
Isilah ember dengan air. Namun, air yang diisikan jangan terlalu penuh. Tujuannya agar ikan lele bisa mengambil udara dengan baik.
Biarkanlah air selama 3 hari agar tidak terlalu asam. Jika air terlalu asam, tambahkanlah garam dapur setengah sendok makan. Dengan begitu, air akan memiliki pH yang netral.
Masukkan benih ikan lele sebanyak 60 ekor untuk jumlah maksimum ukuran ember.
Untuk sirkulasi air, berilah filter akuarium. Selain itu, filter juga akan menjamin ketersediaan oksigen yang cukup untuk lele tersebut.
Gunakanlah strimin untuk menutup ember agar ikan lele tidak loncat.
Pastikan ember ditaruh di lahan kosong yang mendapatkan sinar matahari (tidak perlu luas).
Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah pakannya. Ember adalah media paling kecil untuk budidaya ikan lele. Jadi, pakan yang perlu disiapkan pun tidak perlu banyak-banyak. Terlebih benih yang ditebar pun hanya 60 ekor saja.
Siapkanlah pakan lele sebanyak 4 kg saja. Pakan ini terbilang irit untuk makanan mereka yang diberikan 3 kali sehari. Jumlah pakan tersebut untuk masa satu kali panen.
Lele adalah jenis hewan nokturnal. Mereka akan banyak beraktivitas di malam hari. Jadi, beri juga mereka pakan di waktu malam. Karena, pada waktu malam mereka akan menjadi rakus.
Untuk pemberian pakan jangan sampai telat. Karena, jika lele kelaparan, mereka akan melakukan kanibalisme. Selain pemberian pakan secara rutin, pastikan juga jenis pakan yang dipilih berkualitas.
Idealnya, lele sudah bisa dipanen sekitar 2,5 – 3,5 bulan setelah masa penaburan. Namun, masa panen bisa berbeda tergantung ukuran benih yang Anda pilih. Ukuran di atas untuk jenis benih ikan lele berukuran 5 – 7 cm. Sedangkan untuk di atasnya, masa panen bisa kurang. Misalnya, untuk ukuran benih 8 – 10 cm, Anda bisa memanennya dalam waktu 2 – 2,5 bulan saja. (Fhoto&kontributor/Fauzan Syahidan, Editor/yahya suhara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar