Rabu, 11 November 2020

ERATKAN TALI PERSAUDARAAN DENGAN SILATURAHMI

BEKASI-TABLOID ISLAH. Hikmah dan keutamaan silaturahmi adalah bisa merekatkan tali persaudaraan. Ya, tentunya sebagai manusia tidak terlepas dari
yang namanya salah dan khilaf. Pasti ada saja masalah dan konflik yang terjadi, bahkan sering kali tanpa sadar kita menyakiti hati seseorang. Nah, dengan silaturahmi memberikan hikmah untuk merekatkan ukhuwah dan juga kekerabatan yang mulai pupus atau berkurang. Memperbanyak Rezeki Di dalam beberapa hadis mengatakan bahwa dengan bersilaturahmi bisa memperbanyak rezeki. Tentu saja rezeki ini bisa bersifat langsung ataupun efek yang tidak langsung. Misalnya saja, dengan bertemu sahabat, kamu bisa menawarkan produk bisnis, membangun bisnis bersama, atau mendapatkan berkah lainnya dari bersilaturahmi. Menambah Empati dan Menjauhi Sikap Egois Hikmah dan keutamaan silaturahmi lainnya adalah bisa menambah empati dan menjauhi sikap egois. Ya, saat sedang bersilaturahmi, kamu dibiasakan untuk menghargai orang lain, menghormati mereka, mendengarkan cerita dan masalahnya dan hal-hal lainnya. Untuk itu, silaturahmi secara tidak langsung, kalau dijalankan secara konsisten akan membentuk empati dan menjauhi sikap egois. Menambah Kekuatan dan Kesatuan Islam Di dalam Islam, Rasulullah sering kali menyuruh umat Islam untuk saling bersatu agar tidak bercerai berai. Tentu saja, efek silaturahmi kekuatan umat Islam bisa bersatu dan saling bahu membahu. Bayangkan saja kalau umat Islam hidup individualis dan tidak saling membantu, maka umat Islam bisa bercerai berai dan kesatuan Islam akan terancam. Untuk itulah dibutuhkan untuk saling bersilaturahmi. Memperluas Persaudaraan
Selain itu, dengan bersilaturahmi kamu juga bisa saling mengenal dan memperluas persaudaraan. Awalnya hanya mengenal satu orang, kemudian akan banyak mengenal sahabat-sahabat atau saudara yang lainnya. Tanpa adanya silaturahmi, tentu hal ini sulit terjadi. Kamu tidak akan mengenal keluarga, sahabat yang lainnya, padahal diketahui bahwa semua umat Islam adalah saudara. Inilah salah satu fungsi dari silaturahmi. Merupakaan Konsekuensi Iman Kepada Allah SWT Silaturahmi merupakan tanda-tanda seseorang beriman kepada Allah SWT sebagaimana yang dijelaskan di dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”. Dipanjangkan Umur dan Diluaskan Rezekinya Kalau kamu termasuk ke dalam orang yang suka mengunjungi sanak saudaranya, serta menjalin silaturahmi akan dipanjangkan umurnya di diluaskan rezekinya. Hal ini sbagaimana yang telah dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW yang berbunyi, “Barangsiapa yang senang diluaskan rezeqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”. Penyebab Masuk Surga dan Dijauhkan dari Neraka Hikmah dan keutamaan silaturahmi berikutnya adalah didekatkan dengan surga dan dijauhkan dari api neraka. Sebagaimana yang tertera di dalam hadis berikut ini, “Engkau menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi.” (HR Bukhari dan Muslim). Dan dalam satu riwayat: “Jika dia berpegang dengan apa yang Kuperintahkan kepadanya niscaya ia masuk surga.” Merupakan Bentuk Ketaatan Kepada Allah SWT
Menyambung tali silatrahmi merupakan salah satu hal yang diperintahkan oleh Allah SWT. Maka dengan menjalankan perintahnya, maka kamu taat kepada Allah SWT, Menjalin silaturahmi juga merupakan salah satu cara meningkatkan akhlak yang terpuji. Allah SWT pun berfirman, “dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supata dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisab yang buruk”. (QS. Ar-Ra’d : 21). Terhubung dengan Allah SWT Menyambung tali silaturahmi sama dengan menyambung hubungan dengan Allah SWT. Sebagaimana disebutkan di dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT menciptakan makhluk, hingga apabila Dia selesai dari (menciptakan) mereka, rahim berdiri seraya berkata: ini adalah kedudukan orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan. Dia berfirman: “Benar, apakah engkau ridha jika Aku menyambung orang yang menyambung engkau dan memutuskan orang yang memutuskan engkau?” Ia menjawab: Iya. Dia berfirman: “Itulah untukmu”. https://www.liputan6.com/ramadan/read/3979239/hikmah-dan-keutamaan-silaturahmi-dalam-islam-yang-perlu-diketahui

8 TAHAPAN PERKEMBANGAN KEHIDUPAN KELUARGA.

Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga, meliputi sangat banyak hal seperti perubahan pola interaksi dan
hubungan antar anggota keluarga di sepanjang waktu. Secara akademis diketahui, perkembangan ini terjadi melalui beberapa tahapan (stage) dan kurun waktu tertentu. Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya masing-masing secara unik, namun pada dasarnya seluruh keluarga mengikuti pola yang relatif sama. Duvall dan Milller mengajukan teori “8 Stages of The Family Life Cycle” yang untuk menjelaskan tahap-tahap perjalanan kehidupan sebuah keluarga dari awal sampai akhirnya. Pada dasarnya perkembangan sebuah keluarga melalui delapan tahap, sebagai berikut: Stage 1 : Beginning Family / Keluarga Baru Tahap pertama sebuah keluarga dimulai pada saat seorang laki-laki dan seorang perempuan membentuk keluarga melalui proses perkawinan. Laki-laki dan perempuan meninggalkan keluarga masing-masing, karena sudah memiliki keluarga baru. Mereka sudah dianggap mandiri dan bertanggung jawab atas diri serta keluarga yang dibentuknya bersama pasangan. Stage 2 : Childbearing Family / Keluarga dengan Kelahiran Anak Pertama Tahap kedua ini, dimulai dari kelahiran anak pertama hingga bayi pertama ini berusia 30 bulan atau 2,5 tahun. Sejak mulai terjadi kehamilan, sudah ada perubahan yang nyata pada keluarga. Kini mereka menjadi calon ayah dan calon ibu bagi janin yang tengah dikandung. Apalagi ketika sudah lahir bayi pertama, maka status sudah berubah lagi. Kini mereka resmi menjadi ayah dan ibu. Mereka tidak lagi berdua, namun sudah nyata bertiga. Ada bayi di antara mereka. Stage 3 : Family With Preschoolers / Keluarga dengan Anak Pra-Sekolah Dimulai ketika anak pertama melewati usia 2,5 tahun, dan berakhir saat ia berusia 5 tahun. Pada rentang waktu sekitar 2,5 tahun ini, ada hal yang spesifik pada sebuah keluarga. Orangtua mulai disibukkan oleh seorang balita yang menyita habis waktu serta perhatian, terutama dari sang ibu. Anak mulai berulah, anak mulai punya keinginan, dan anak mulai dipersiapkan untuk memasuki bangku sekolah. Stage 4 : Family With School-age Children / Keluarga dengan Anak Sekolah Dimulai ketika anak pertama mulai berumur 6 tahun, berakhir pada saat anak berumur 12 tahun. Anak pertama mulai masuk Sekolah Dasar, maka orangtua harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan anak pada usia sekolah tersebut. Pada tahap ini biasanya keluarga mencapai jumlah maksimal sehingga suasana menjadi sangat sibuk. Stage 5 : Family With Teenagers / Keluarga dengan Anak Remaja Dimulai ketika anak pertama mencapai umur 13 tahun, berlangsung sampai 6 atau 7 tahun kemudian ketika anak pertama berumur 19 atau 20 tahun. Suasana keluarga kembali berubah, karena mulai ada anak usia remaja di antara mereka, dimana pada tahap sebelumnya belum ada. Orangtua harus kembali belajar, bagaimana mendidik anak remaja. Stage 6 : Launching Family / Keluarga dengan Anak Dewasa Dimulai sejak anak pertama meninggalkan rumah, berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah sehingga rumah menjadi kosong. Maka disebut sebagai Launching Family, karena ada peristiwa “pelepasan” anak meninggalkan rumah induk. Lamanya tahapan ini tergantung jumlah anak dan ada tidaknya anak yang belum berkeluarga serta tetap tinggal bersama orangtua. Stage 7 : Middle‐age Family / Keluarga Usia Pertengahan Dimulai saat anak yang terakhir telah meninggalkan rumah, dan tahap ini berakhir saat masa pensiun kerja atau salah satu dari suami atau istri meninggal dunia. Semua anak sudah “meninggalkan” rumah, baik dalam artian fisik maupun dalam artian psikologis. Anak-anak sudah dewasa semua, sudah menikah, dan tinggal bersama keluarga barunya. Stage 8 : Aging Family / Keluarga Usia Lanjut Dimulai ketika salah satu dari suami dan istri atau keduanya sudah mulai pensiun kerja, sampai salah satu atau keduanya meninggal dunia. Sebagian dari pasangan manula ini hidup berdua saja, karena sama sekali tidak ada anak atau cucu atau anggota keluarga lain yang tinggal bersama mereka. Namun banyak pula yang memilih untuk tinggal bersama keluarga salah satu anak mereka. Selesailah riwayat satu keluarga, ketika keduanya sudah meninggal dunia. Namun di sisi lain, keluarga-keluarga baru generasi berikutnya sedang melewati proses tahapannya sendiri. Sekarang coba perhatikan keluarga anda, sudah sampai tahap ke berapa? https://www.kompasiana.com/.../8-tahap-perkembangan...

Senin, 09 November 2020

PEDULI KEGIATAN POSITIF, LPM KECAMATAN SUKAWANGI SUMBANG ALAT MUSIK HADRAH

BEKASI-TABLOID ISLAH. Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan Sukawangi Nisan, memberikan Hibah seperangkat alat musik Hadroh kepada TPQ Anak Sholeh (Anshol), yang beralamat di kampung bulaktemu Desa Sukabudi kecamatan sukwangi Kabupaten Bekasi, pada Senin, 9 September 2020. Nisan Mengatakan : “ini adalah bentuk perhatian kami kepada generasi muda penerus bangsa, yang memberdayakan diri dengan kegiatan – kegiatan positif, semoga kenang-kenangan ini bermanfaat.” Katanya. Dia berharap semoga ini juga menjadi penyemangat dalam melakukan aktivitas-aktivitas keagamaan, para remaja di Desa Sukabudi Khususnya, karena dengan kegiatan Positif dan bimbingan-bimbingan yang baik, dapat berpengaruh terhadap akhlak dan kehidupan para remaja yang mengikuti kegiatan hadrah tersebut. Serta melalui hadrah juga para remaja bisa mempergunakan waktu mereka dengan hal yang bermanfaat dan bisa membangun pribadi mereka menjadi lebih baik.” Paparnya. Pengasuh TPQ Anshol Shafira, menyampaikan ungkapan rasa terimakasihnya. “Kami sampaikan ribuan terimakasih kepada LPM Sukawangi, Khususnya Bapak Nisan atas sumbangan ini. Semoga anak-anak bertambah semangat dalam belajar dan latihannya. #YAS

Sabtu, 07 November 2020

MUDAHKAN MUZAKI SALURKAN ZAKAT, LAZISMU KABUPATEN BEKASI DIRIKAN KLZ.

BEKASI-TABLOID ISLAH-Lazismu Kabupaten Bekasi menggelar rapat koordinasi untuk menindaklanjut proram Kantor Layanan Zakat (KLZ) yang bertempat di tiap Kecamatan. Rapat dilaksanakan pada Jumat, 6 November 2020 bertempat di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bekasi Metland Tambun. Dalam kesempatan itu Hadir Ketua Lazismu Kabupaten Bekasi Mohamad Adnan, dan sekeratis Lazismu Kabupaten Bekasi, Edi Warman. Pembahasan rapat terkait dengan pemantapan berdirinya KLZ di setiap Kecamatan untuk memberikan kemudahan para Muzaki dalam menyalurkan Zakat, Infak dan Sodakohnya.
Terlebih KLZ akan merekrut Relawan jemput zakat yang ikhlas bergabung untuk mendistribusikan media sodakoh berupa Kencleng atau Kotak Lazismu. Ramin, salah seorang Peserta Rapat utusan Pimpinan Cabang (PCM) Sukawangi mengatakan “kami berbangga dengan hadirnya KLZ, Potensi Zakat, Infak dan Sodakoh di Kecamatan Sukawangi cukup besar, tantangan dakwahnya pun sebanding dengan potensinya, sebagian besar Warga sukawangi adalah petani, karena lahan Hijau pesawahan luas di sini. KLZ bisa menggarap Potensi zakat hasil pertaniannya.’ Jelasnya. Ketua PCM Kecamatan Sukawangi, Syamsuri mengatakan “meskipun Kantor Layanan Zakat di Kecamatan Sukawangi belum resmi berdiri, tapi Program Sembako Dhuafa Lazismu sudah berjalan sejak Agustus 2020. Saat ini sudah 5 dhuafa yang menjadi binaan Lazismu, seiring waktu, in syaa Allah akan bertambah.” Ungkapnya. (Fhoto&Kontributor;Ramin-Editor;Yahya Suhara)

Jumat, 06 November 2020

KUNJUNGAN MUI KAB BEKASI , TERKAIT VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA MUSCAM MUI KECAMATAN SUKAWANGI PERIODE 2020-2025.

Sukawangi-Bekasi. Dengan berakhirnya masa khidmat Pengurus MUI Kecamatan Sukawangi 2015-2020, maka sesuai dengan ketentuan Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga diselenggarakanlah Musyawarah Anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sukawangi pada 5 Agustus 2020 lalu, bertempat di Kantor Kecamatan Sukawangi Penyelenggaraan Musyawarah ini diharapkan akan melahirkan kebijaksanaan dan program kerja sekaligus memilih pengurus MUI Kecamatan Sukawangi masa khidmat 2020-2025. Menindaklanjuti kegiatan tersebut, MUI Kabupaten Bekasi melakukan kunjungan Konsolidasi kepada Panitia Muscam Kecamatan Sukawangi, untuk verifikasi dan validasi data Muscam pada Kamis, 5 November 2020 bertempat di Kantor Kecamatan Sukawangi. Tim Verifikasi MUI Kabupaten Bekasi terdiri dari KH. Sudarno, KH Sholeh Jaelani dan KH. Irfan Mas’ud di terima oleh H Syamsudin selaku Sekretaris Camat Sukawangi.
Dalam Sambutannya H. Syamsudin mengatakan, “apapun masalahnya dapat diselesaikan secara bijaksana dengan tetap menjaga persatuan dan persaudaraan, begitupun dengan MUI Kecamatan Sukawangi,.” Ujarnya. KH. Irfan Mas’ud selaku Tim Verifikasi MUI Kabupaten Bekasi mengatakan “Kegiatan ini untuk memverifikasi data yang ada di panitia Muscam kemarin, kami akan bawa ke Kantor untuk dilakukan validasi, setelah semua sesuai aturan, maka MUI Kabupaten Bekasi akan segera melakukan pelantikan.” Jelasnya Hal Senada diungkap oleh KH. Sudarno, selaku Ketua Tim Verifikasi mengatakan “Untuk saat ini kami tidak bisa menentukan langsung, hasil verifikasi akan kami bawa ke pimpinan, setelah itu baru ada keputusan berdasarkan hasil Rapat yang berpedoman pada kelengkapan berkas administrasi.” Ungkapnya. Sementara KH. Sholeh Jaelani berkomentar “kalau dilihat dari hasil kunjungan hari ini, dan mendengar pejelasan dari Forum Rapat, bisa disimpulkan Pelaksanaan dan kelengkapan Berkas Muscam MUI Kecamatan Sukawangi sudah mendekati sesuai dengan peraturan Organisasi.” Pungkasnya. #YAS