TABLOID-POSYANDU – Cikarang Selatan. Stunting merupakan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan. Hal ini dimulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.
Sebagai bentuk pengurangan prevalensi stunting terutama di Desa Sukadami Kecamatan Cikarang Selatan, Pendamping Kader Posyandu (PKP) Kecamatan Cikarang Selatan, Riza Yuliana mengadakan penimbangan dan pengukuran Balita berkoordinasi dengan Kepala Desa Sukadami, KPM, Kepala Puskesmas Sukadami beserta jajaran nya, kader posyandu dan PKK.
Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu, (27/6/2020) bertempat di balai desa Sukadami Kecamatan Cikarang Selayan Kabuopaten Bekasi.
Menurut Yuli, Panggilan Sehari-hari Riza Yuliana, “tehnik pelaksanaan disusun dalam beberapa kegiatan yang diantaranya penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA), serta pembagian makanan bergizi tambahan secara cuma-cuma kepada penderita, berupa pemberian beberapa butir telur puyuh sebagai bentuk kepedulian gizi terhadap penderita stunting.
Besarnya antusiasme dari masyarakat terlihat dari adanya komunikasi dua arah antara orang tua dengan petugas kesehatan. Mereka memahami bahwa pengawasan pertumbuhan anak sangatlah penting. Maka dari itu, anjuran serta informasi kesehatan perihal stunting dari pihak puskesmas sangat diperhatikan.
Kepala Desa Sukadami Bapak Kunang, mengapresiasi penyelenggaran program tersebut, Dia berharap “Masyarakat atau orang tua akan lebih mawas diri sehingga tingkat atau prosentase stunting dapat diminimalisir. Selain itu, pemahaman dan aksi nyata menjadi salah satu langkah dalam menanggulangi permasalahan stunting di Desa Sukadami. Mengingat permasalahan ini sangat krusial dalam dunia kesehatan sehingga perlu dilakukan berbagai macam strategi untuk menurunkan angka stunting”. Katanya #Fhoto & Kontributor Riza Yuliana. Editor Yaya Suhara.
Bekasi Peduli Dotcom, Sarana Komunikasi Relawan Forum Peduli Bekasi (diterbitkan untuk Kalangan Sendiri)
Minggu, 28 Juni 2020
Rabu, 17 Juni 2020
Pantau Kesehatan Balita & Ibu Hamil, Kabupaten Bekasi Terapkan Layanan Posyandu JMD
TABLOID-POSYANDU. Layanan posyandu “JMD” adalah pelayanan hari buka posyandu dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 yakni : Jaga Jarak, Pakai Masker dan Desinfektan atau Cuci tangan dengan sabun.
Hal itu di ungkap oleh Kepala Puskesmas Cibarusah Dr. Adi Pranaya saat menerima kunjungan Tim Monitoring Evaluasi pelaksanaan posyandu keliling Provinsi Jawabarat pada Rabu 17 juni 2020 bertempat di Posyandu mawar XVI Perumahan Firdaus Cibarusah kota.
Adi menambahkan bahwa “penggunaan masker, dan pelindung mata dapat mengurangi penyebaran Covid-19. menjaga jarak setidaknya satu meter dengan orang lain bisa mengurangi risiko terpapar virus corona, selain itu, mengenakan masker dan pelindung mata seperti kacamata juga dapat mencegah penularan Covid-19. tapi meski menjaga jarak, menggunakan masker dan pelindung mata bisa memproteksi diri, tidak ada yang membuat seseorang benar-benar kebal dari infeksi Covid-19, Oleh sebab itu, langkah sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun juga penting mengurangi penyebaran Covid-19”. Imbuhnya
Adi mengaku, “pada pelaksanaan kegiatan posyandu JMD, setiap yang datang akan diarahkan untuk mencuci tangan di tempat yang sudah tersedia, kalau tidak memakai masker, maka petugas akan memberikan masker juga”. Tambahnya
Tim Monitoring dan Evalusi Posyandu keliling Provinsi Jawabarat mengapresiasi kegiatan yang sudah dilakukan, khususnya para kader posyandu. Seperti diungkapkan kepala Bidang Kelembagaan dan Partisifasi Masyarakat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan desa (DPMD) Provinsi Jawabarat Rumondang Rumapea, S.AP “kita harus tetap menjalankan amanah untuk memantau kesehatan Ibu hamil dan Tumbuh Kembang Balita sebagai generasi penerus bangsa. Oleh karena itu kami dari provinsi, berharap kegiatan Posyandu Keliling di Kabupaten Bekasi bisa berjalan agar tetap bisa memantau kesehatan Ibu hamil dan balita, meski demikian harus tetap memperhatikan standar protokol kesehatan pencegahan Covid19”. Jelasnya.
Kegiatan monitoring dan Evaluasi posyandu keliling juga dihadiri oleh Kepala dinas DPMD Kabupaten Bekasi Hj. Ida Farida, didampingi Kepala Bidang Penguatan Kelembagaan dan Partisifasi Masyarakat Ibu Mien Aminah. #Fhoto dan Kontributor / DARMINI. Editor / YAHYA SUHARA.
Hal itu di ungkap oleh Kepala Puskesmas Cibarusah Dr. Adi Pranaya saat menerima kunjungan Tim Monitoring Evaluasi pelaksanaan posyandu keliling Provinsi Jawabarat pada Rabu 17 juni 2020 bertempat di Posyandu mawar XVI Perumahan Firdaus Cibarusah kota.
Adi menambahkan bahwa “penggunaan masker, dan pelindung mata dapat mengurangi penyebaran Covid-19. menjaga jarak setidaknya satu meter dengan orang lain bisa mengurangi risiko terpapar virus corona, selain itu, mengenakan masker dan pelindung mata seperti kacamata juga dapat mencegah penularan Covid-19. tapi meski menjaga jarak, menggunakan masker dan pelindung mata bisa memproteksi diri, tidak ada yang membuat seseorang benar-benar kebal dari infeksi Covid-19, Oleh sebab itu, langkah sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun juga penting mengurangi penyebaran Covid-19”. Imbuhnya
Adi mengaku, “pada pelaksanaan kegiatan posyandu JMD, setiap yang datang akan diarahkan untuk mencuci tangan di tempat yang sudah tersedia, kalau tidak memakai masker, maka petugas akan memberikan masker juga”. Tambahnya
Tim Monitoring dan Evalusi Posyandu keliling Provinsi Jawabarat mengapresiasi kegiatan yang sudah dilakukan, khususnya para kader posyandu. Seperti diungkapkan kepala Bidang Kelembagaan dan Partisifasi Masyarakat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan desa (DPMD) Provinsi Jawabarat Rumondang Rumapea, S.AP “kita harus tetap menjalankan amanah untuk memantau kesehatan Ibu hamil dan Tumbuh Kembang Balita sebagai generasi penerus bangsa. Oleh karena itu kami dari provinsi, berharap kegiatan Posyandu Keliling di Kabupaten Bekasi bisa berjalan agar tetap bisa memantau kesehatan Ibu hamil dan balita, meski demikian harus tetap memperhatikan standar protokol kesehatan pencegahan Covid19”. Jelasnya.
Kegiatan monitoring dan Evaluasi posyandu keliling juga dihadiri oleh Kepala dinas DPMD Kabupaten Bekasi Hj. Ida Farida, didampingi Kepala Bidang Penguatan Kelembagaan dan Partisifasi Masyarakat Ibu Mien Aminah. #Fhoto dan Kontributor / DARMINI. Editor / YAHYA SUHARA.
Sabtu, 13 Juni 2020
FORUM PEDULI MASYARAKAT BEKASI, SABA MUARA GEMBONG, BUAT ANGKAT DESTINASI WISATA PANTAI BUNGIN.
TABLOID-POSYANDU. BEKASI. Komunitas Forum Peduli Masyarakat Bekasi (FPMB) menggelar acara halal bi halal 1441 Hijriah sekaligus kunjungan wisata ke Pantai Muara Beting Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi pada Sabtu, 13 Juni 2020.
Halal Bi Halal bertujuan untuk menjaga Uhkwah Islamiah dan mempererat hubungan Persaudaraan antar sesama anggota. Seperti diungkapkan inisiator dan penggagas berdirinya Forum Peduli Masyarakat Bekasi, Hj. Ida Saidah saat memberikan sambutan di Kediaman Nah Jaronah kecamatan Mauara Gembong yang tahun ini sebagai tuan Rumah .
Ida mengatakan “saat Allah SWT sudah mempersatukan kita dalam kebersamaan ini, maka jangan pernah memutus silaturrahim meski hanya dengan left dari Group WhatsAap, karena rugi tidak dapat mengkases informasi dan update pengetahuan, walaupun kita sudah tidak bersama secara kedinasan, tapi bila ada kebutuhan seperti penyaluran bantuan seperti kemarin Kursi PAUD di Sukawangi, akan lebih mudah berkoordinasi, bila masih tergabung dalam satu Group WhatsAap”. Ujar wanita yang pernah Akttif sebagai Koordinator Pendamping Kader Posyandu (PKP) Provinsi Jawabarat tahun 2010 sampai 2018 itu.
Usai Kegiatan halal Bi halal, acara dilanjutkan dengan kunjungan Destinasi Wisata Pantai Bungin yang ada di Muara Gembong. Junaedi Syam (Anggota FPMB) dari Kecamatan Tambelang Mengatakan “ Pantai Muara Bungin menjadi tujuan kita saat ini, supaya Pantai ini bisa terangkat popularitasnya, saying sekali kalau pantai yang punya keindahan Panorama menakjubkan tidak terekspos ke Masyarakat luas”. Kata Pria yang memiliki Kumis tebal seperti tokoh Pak Raden dalam Kartun Si Unyil.
Bang Kumis (panggiilan akrab sehari-hari beliau) melanjutkan ” Pemandangan pantai Beting ini cukup memesona dan dapat menghilangkan stres. Pasirnya berwarna agak coklat dan suasana pantainya begitu segar. Tak hanya itu, pemandangan sekitar pantai pun menenangkan dan jauh dari hiruk pikuk keramaian kota”. Jelasnya.
Untuk fasilitas yang ada di Pantai Bungin ini masih belum terlalu lengkap. Mengingat kawasan wisata pantai ini sebenarnya masih dalam proses pengembangan. Namun untuk fasilitas dasar seperti lahan parkir, toilet dan kamar ganti di lokasi pantai ini sudah ada.
Pantai ini juga dilengkapi dengan tempat jajanan makanan yang menyediakan hidangan khas laut. Jadi, pantai ini sebenarnya sudah cukup layak digunakan sebagai tempat wisata. Bahkan Bagi yang ingin menginap, bisa didirikan tenda berkemah langsung di bibir pantai sembari menkmati angin pantai yang sepoy-sepoy”. Pungkasnya. (Foto&Kontributor / Yusup Abu Nufailr. Editor / Yahya Suhara)
Halal Bi Halal bertujuan untuk menjaga Uhkwah Islamiah dan mempererat hubungan Persaudaraan antar sesama anggota. Seperti diungkapkan inisiator dan penggagas berdirinya Forum Peduli Masyarakat Bekasi, Hj. Ida Saidah saat memberikan sambutan di Kediaman Nah Jaronah kecamatan Mauara Gembong yang tahun ini sebagai tuan Rumah .
Ida mengatakan “saat Allah SWT sudah mempersatukan kita dalam kebersamaan ini, maka jangan pernah memutus silaturrahim meski hanya dengan left dari Group WhatsAap, karena rugi tidak dapat mengkases informasi dan update pengetahuan, walaupun kita sudah tidak bersama secara kedinasan, tapi bila ada kebutuhan seperti penyaluran bantuan seperti kemarin Kursi PAUD di Sukawangi, akan lebih mudah berkoordinasi, bila masih tergabung dalam satu Group WhatsAap”. Ujar wanita yang pernah Akttif sebagai Koordinator Pendamping Kader Posyandu (PKP) Provinsi Jawabarat tahun 2010 sampai 2018 itu.
Usai Kegiatan halal Bi halal, acara dilanjutkan dengan kunjungan Destinasi Wisata Pantai Bungin yang ada di Muara Gembong. Junaedi Syam (Anggota FPMB) dari Kecamatan Tambelang Mengatakan “ Pantai Muara Bungin menjadi tujuan kita saat ini, supaya Pantai ini bisa terangkat popularitasnya, saying sekali kalau pantai yang punya keindahan Panorama menakjubkan tidak terekspos ke Masyarakat luas”. Kata Pria yang memiliki Kumis tebal seperti tokoh Pak Raden dalam Kartun Si Unyil.
Bang Kumis (panggiilan akrab sehari-hari beliau) melanjutkan ” Pemandangan pantai Beting ini cukup memesona dan dapat menghilangkan stres. Pasirnya berwarna agak coklat dan suasana pantainya begitu segar. Tak hanya itu, pemandangan sekitar pantai pun menenangkan dan jauh dari hiruk pikuk keramaian kota”. Jelasnya.
Untuk fasilitas yang ada di Pantai Bungin ini masih belum terlalu lengkap. Mengingat kawasan wisata pantai ini sebenarnya masih dalam proses pengembangan. Namun untuk fasilitas dasar seperti lahan parkir, toilet dan kamar ganti di lokasi pantai ini sudah ada.
Pantai ini juga dilengkapi dengan tempat jajanan makanan yang menyediakan hidangan khas laut. Jadi, pantai ini sebenarnya sudah cukup layak digunakan sebagai tempat wisata. Bahkan Bagi yang ingin menginap, bisa didirikan tenda berkemah langsung di bibir pantai sembari menkmati angin pantai yang sepoy-sepoy”. Pungkasnya. (Foto&Kontributor / Yusup Abu Nufailr. Editor / Yahya Suhara)
Minggu, 07 Juni 2020
ERATKAN PERSAUDARAAN, LPM KABUPATEN BEKASI GELAR HALAL BI HALAL DI MUARA GEMBONG.
TABLOID-POSYANDU. Masih dalam suasana Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kabupaten Bekasi mengadakan Silaturahim dan Halal Bi Halal dengan seluruh Pengurus dan Anggota Tingkat Kecamatan dan Tingkat Desa di Kecamatan Muara Gembong..
Melalui Halal bihalal kita kuatkan kebersamaan dan tingkatkan kinerja. Demikian diungkap oleh Ketua DPD LPM Kabupaten Bekasi Herry Antono saat memberikan sambutan. ” Tahun kemarin Halal Bi halal dilaksanakan di Taruma jaya, sekarang di Kecamatan Muara Gembong, begitu selanjutnya setiap kecamatan secara bergilir, sehingga terjalin silaturahmi yg baik, dan sesama Anggota LPM saling mengenal”. Katanya
Herry melanjutkan “Agenda hari ini adalah melanjutkan Program yang tertunda karena Pandemi Covid-19, di anataranya yaitu Persiapan DPD mengawal PERDA LPM Kab Bekasi, yang akan di godong pada Juni 2020 ini, meski ada beberapa kendala tapi target harus selesai”. Tegasnya.
“Karena itu DPD Fokus pada pembenahan internal Organisasi”, Lanjut Herry.
“Kita akan mendata semua Domisili LPM kecamatan, Demi kebaikan bersama, maka aturan harus tegas. terserah keberadaan secretariat bisa di rumah, di ruko atau kecamatan yang penting harus ada. Kalau ternyata kepengurusan vakum, maka DPD akan bertindak tegas, yaitu berupa penggantian Pengurus. Karena LPM milik bersama bukan punya perorangan”. Jelasnya Lelaki yang murah senyum itu.
Halal Bi Halal ini juga dihadiri Bimaspol, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda Desa Pantai Bahagia, Setelah pembacaan doa, kegiatan dilanjutkan dengan acara inti yaitu bersalam-salaman dan saling bermaafkan, serta diakhiri dengan menikmati hidangan yang telah dipersiapkan.
Seluruh Pengurus LPM Kabupaten Bekasi, Tingkat Kecamatan dan Tingkat Desa mengucapkan Selamat Idul Fitri 1441 H ‘Taqabalallahu minna wa minkum, Baarakallaah Fiikum’, mohon maaf lahir dan batin. (Foto & Kontributor / Uswendi. Editor / Yahya Suhara.)
Melalui Halal bihalal kita kuatkan kebersamaan dan tingkatkan kinerja. Demikian diungkap oleh Ketua DPD LPM Kabupaten Bekasi Herry Antono saat memberikan sambutan. ” Tahun kemarin Halal Bi halal dilaksanakan di Taruma jaya, sekarang di Kecamatan Muara Gembong, begitu selanjutnya setiap kecamatan secara bergilir, sehingga terjalin silaturahmi yg baik, dan sesama Anggota LPM saling mengenal”. Katanya
Herry melanjutkan “Agenda hari ini adalah melanjutkan Program yang tertunda karena Pandemi Covid-19, di anataranya yaitu Persiapan DPD mengawal PERDA LPM Kab Bekasi, yang akan di godong pada Juni 2020 ini, meski ada beberapa kendala tapi target harus selesai”. Tegasnya.
“Karena itu DPD Fokus pada pembenahan internal Organisasi”, Lanjut Herry.
“Kita akan mendata semua Domisili LPM kecamatan, Demi kebaikan bersama, maka aturan harus tegas. terserah keberadaan secretariat bisa di rumah, di ruko atau kecamatan yang penting harus ada. Kalau ternyata kepengurusan vakum, maka DPD akan bertindak tegas, yaitu berupa penggantian Pengurus. Karena LPM milik bersama bukan punya perorangan”. Jelasnya Lelaki yang murah senyum itu.
Halal Bi Halal ini juga dihadiri Bimaspol, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda Desa Pantai Bahagia, Setelah pembacaan doa, kegiatan dilanjutkan dengan acara inti yaitu bersalam-salaman dan saling bermaafkan, serta diakhiri dengan menikmati hidangan yang telah dipersiapkan.
Seluruh Pengurus LPM Kabupaten Bekasi, Tingkat Kecamatan dan Tingkat Desa mengucapkan Selamat Idul Fitri 1441 H ‘Taqabalallahu minna wa minkum, Baarakallaah Fiikum’, mohon maaf lahir dan batin. (Foto & Kontributor / Uswendi. Editor / Yahya Suhara.)
Jumat, 05 Juni 2020
PEDULI DAMPAK COVID-19, PT GOON INDONESIA SUMBANG PAMPERS & MASKER UNTUK WARGA CIKARANG SELATAN
TAMBLOID-POSYANDU. Peduli pada Masyarakat yang terdampak Covid-19, PT Goon Indonsia yang beralamat di jalan Raya Inti Lippo Cikarang Blok C2 No. 1, Sukaresmi, Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memberikan bantuan Masker dan Pampers kepada 150 Ibu dan Balita yang berada di wilayah Desa Ciantra Kecamatan Cikarang Selatan Kabupaten Bekasi pada Kamis (4/6/2020).
Bantuan diserahkan langsung oleh Ibu Mila selaku Manager Departement Corporate Sosial Responsilibite (CSR) PT Goon Indonesia kepada Bapak Maskur Susanto Ketua RT Setempat, di saksikan Pendamping Kader Posyandu (PKP) Kecamatan Cikarang Selatan Riza Yulianti, yang juga ikut mendistribusikan kepada Warga yang membutuhkan.Pemberian bantuan yang dilakukan oleh PT Goon Indonesia dilakukan secara bertahap dari 4 Juni 2020 hingga 5 Juni 2020.
Yuli selaku PKP di Kecamatan Cikarang Selatan mengimbau masyarakat untuk selalu menggunakan Masker saat keluar rumah, dan menjaga imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan bernutrisi baik yang mengandung protein dan vitamin yang cukup.
Sementara Mila Manager Departement CSR mengatakan, “di tengah pandemi covid 19 PT Goon Indonesia terpanggil untuk melakukan aksi yang diharapkan dapat meringankan beban masyarakat, Perusahaan memberikan produk Pampers dan Masker kepada mereka yang sangat membutuhkan”. Katanya (Foto & Kotributor / Riza Yuliana. Editor / Yahya Suhara)
Bantuan diserahkan langsung oleh Ibu Mila selaku Manager Departement Corporate Sosial Responsilibite (CSR) PT Goon Indonesia kepada Bapak Maskur Susanto Ketua RT Setempat, di saksikan Pendamping Kader Posyandu (PKP) Kecamatan Cikarang Selatan Riza Yulianti, yang juga ikut mendistribusikan kepada Warga yang membutuhkan.Pemberian bantuan yang dilakukan oleh PT Goon Indonesia dilakukan secara bertahap dari 4 Juni 2020 hingga 5 Juni 2020.
Yuli selaku PKP di Kecamatan Cikarang Selatan mengimbau masyarakat untuk selalu menggunakan Masker saat keluar rumah, dan menjaga imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan bernutrisi baik yang mengandung protein dan vitamin yang cukup.
Sementara Mila Manager Departement CSR mengatakan, “di tengah pandemi covid 19 PT Goon Indonesia terpanggil untuk melakukan aksi yang diharapkan dapat meringankan beban masyarakat, Perusahaan memberikan produk Pampers dan Masker kepada mereka yang sangat membutuhkan”. Katanya (Foto & Kotributor / Riza Yuliana. Editor / Yahya Suhara)
PSBB KABUPATEN BEKASI, POSYANDU DI CIKARANG PUSAT, LAYANAN IMUNISASI TETAP BERJALAN
TABLOID–POSYANDU. Pendamping Kader Posyandu (PKP) Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi Lilis Laelasari menghadiri kegiatan Imunisasi yang dilaksanakan di balai desa Pasir tanjung Kecamatan Cikarang Pusat Pada, Rabu (3/6/2020). Menurut Lilis, hari ini ada dua 2 desa yang mengadakan Posyandu yaitu Desa Hegarmukti dan Desa Pasir Tanjung. Pelaksanaan Posyandu bertempat di desa masing-masing. Sebelumnya Kader posyandu memberitahukan kepada Masyarakat melalui pengeras suara dan media sosial Group Whatsapp, bahwa akan ada pelayanan imunisasi di posyandu sesuai jadwal ditentukan dilaksanakan di Balai Desa”. Ujarnya.
Posyandu selanjutnya pada Sabtu besok (5/6) bertempat di Balai Desa Sukamahi dan hari Minggu (7/6) di Balai desa Pasir ranji”. Lanjutnya.
Berdasarkan arahan dari Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil, Kesehatan balita dan ibu hamil harus tetap terpantau. Untuk meminimalisasi kerumunan di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bekasi, maka dilaksanakan dengan layanan Posyandu Keliling.
Lilis menjelaskan kegiatan Imunisasi di Kecamatan Cikarang Pusat sudah terkoordinasi dengan baik, dari Pihak pokjanal Posyandu Kecamatan, Pokja Posyandu Desa dan Bidan Desa serta Puskesmas setempat. (Foto & Kotributor / Lilis Laelasari. Editor / Yahya Suhara)
Posyandu selanjutnya pada Sabtu besok (5/6) bertempat di Balai Desa Sukamahi dan hari Minggu (7/6) di Balai desa Pasir ranji”. Lanjutnya.
Berdasarkan arahan dari Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil, Kesehatan balita dan ibu hamil harus tetap terpantau. Untuk meminimalisasi kerumunan di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bekasi, maka dilaksanakan dengan layanan Posyandu Keliling.
Lilis menjelaskan kegiatan Imunisasi di Kecamatan Cikarang Pusat sudah terkoordinasi dengan baik, dari Pihak pokjanal Posyandu Kecamatan, Pokja Posyandu Desa dan Bidan Desa serta Puskesmas setempat. (Foto & Kotributor / Lilis Laelasari. Editor / Yahya Suhara)
Rabu, 03 Juni 2020
PENUHI GIZI KELUARGA, PKP KABUPATEN BEKASI AJAK MASYARAKAT LAKUKAN BUDIKDAMBER
BEKASI.TABLOID-POSYANDU. Budidaya ikan dalam ember atau yang kerap disebut Budikdamper merupakan salah satu solusi pangan masa depan yang bisa dikembang di lahan terbatas untuk memenuh kebutuhan pangan masyarakat terutama di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
“Melalui Budikdamper, kita bisa memenuhi kebutuhan protein hewani dan sayuran bagi keluarga. Apalagi saat ini, Kabupaten Bekasi masih ada Pertauran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penyebaran Covid-19”. Ungkap Yahya Suhara Koordinator Pendamping Kader Posyandu (PKP) Kabupaten Bekasi di Pusat Budikdamber Graha Asri Cikarang Timur pada Selasa (3/5/2020)
Dengan teknik budidaya ikan dalam ember, masyarakat tak perlu lagi cemas akan pemenuhan nutrisi keluarga selama masa pandemi Covid-19 karena teknik budidayanya terbilang mudah dengan peralatan yang sederhana dan tidak membutuhkan modal besar serta tidak memerlukan ruangan atau kolam yang luas. Cukup satu ember besar berkapasitas 60 liter bisa menampung 60 ekor ikan.
Selain ember, hal yang juga dibutuhkan adalah beberapa pot plastik air mineral, media tanam seperti arang, sekam dan lainnya serta kawat jemuran untuk pengait pot yang mudah didapatkan dari limbah rumah tangga. Barang-barang pendukung tersebut juga dapat dibeli melalui situs belanja daring.
Budidaya ikan lele menggunakan media ember yaitu untuk keperluan konsumsi sendiri Untuk memulainya, pastikan Anda mempersiapkan peralatan dan kebutuhan lainnya berikut ini:
1. Siapkan ember 80 liter atau berdiameter 50 cm.
2. Bibit ikan lele
3. Strimin
Adapun cara pembudidayaannya adalah sebagai berikut:
Lubangi ember di bagian bawah samping untuk saluran pembuangan. Saluran tersebut bisa juga Anda aplikasikan kran air untuk mempermudah pembuangan.
Isilah ember dengan air. Namun, air yang diisikan jangan terlalu penuh. Tujuannya agar ikan lele bisa mengambil udara dengan baik.
Biarkanlah air selama 3 hari agar tidak terlalu asam. Jika air terlalu asam, tambahkanlah garam dapur setengah sendok makan. Dengan begitu, air akan memiliki pH yang netral.
Masukkan benih ikan lele sebanyak 60 ekor untuk jumlah maksimum ukuran ember.
Untuk sirkulasi air, berilah filter akuarium. Selain itu, filter juga akan menjamin ketersediaan oksigen yang cukup untuk lele tersebut.
Gunakanlah strimin untuk menutup ember agar ikan lele tidak loncat.
Pastikan ember ditaruh di lahan kosong yang mendapatkan sinar matahari (tidak perlu luas).
Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah pakannya. Ember adalah media paling kecil untuk budidaya ikan lele. Jadi, pakan yang perlu disiapkan pun tidak perlu banyak-banyak. Terlebih benih yang ditebar pun hanya 60 ekor saja.
Siapkanlah pakan lele sebanyak 4 kg saja. Pakan ini terbilang irit untuk makanan mereka yang diberikan 3 kali sehari. Jumlah pakan tersebut untuk masa satu kali panen.
Lele adalah jenis hewan nokturnal. Mereka akan banyak beraktivitas di malam hari. Jadi, beri juga mereka pakan di waktu malam. Karena, pada waktu malam mereka akan menjadi rakus.
Untuk pemberian pakan jangan sampai telat. Karena, jika lele kelaparan, mereka akan melakukan kanibalisme. Selain pemberian pakan secara rutin, pastikan juga jenis pakan yang dipilih berkualitas.
Idealnya, lele sudah bisa dipanen sekitar 2,5 – 3,5 bulan setelah masa penaburan. Namun, masa panen bisa berbeda tergantung ukuran benih yang Anda pilih. Ukuran di atas untuk jenis benih ikan lele berukuran 5 – 7 cm. Sedangkan untuk di atasnya, masa panen bisa kurang. Misalnya, untuk ukuran benih 8 – 10 cm, Anda bisa memanennya dalam waktu 2 – 2,5 bulan saja. (Fhoto&kontributor/Fauzan Syahidan, Editor/yahya suhara)
“Melalui Budikdamper, kita bisa memenuhi kebutuhan protein hewani dan sayuran bagi keluarga. Apalagi saat ini, Kabupaten Bekasi masih ada Pertauran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penyebaran Covid-19”. Ungkap Yahya Suhara Koordinator Pendamping Kader Posyandu (PKP) Kabupaten Bekasi di Pusat Budikdamber Graha Asri Cikarang Timur pada Selasa (3/5/2020)
Dengan teknik budidaya ikan dalam ember, masyarakat tak perlu lagi cemas akan pemenuhan nutrisi keluarga selama masa pandemi Covid-19 karena teknik budidayanya terbilang mudah dengan peralatan yang sederhana dan tidak membutuhkan modal besar serta tidak memerlukan ruangan atau kolam yang luas. Cukup satu ember besar berkapasitas 60 liter bisa menampung 60 ekor ikan.
Selain ember, hal yang juga dibutuhkan adalah beberapa pot plastik air mineral, media tanam seperti arang, sekam dan lainnya serta kawat jemuran untuk pengait pot yang mudah didapatkan dari limbah rumah tangga. Barang-barang pendukung tersebut juga dapat dibeli melalui situs belanja daring.
Budidaya ikan lele menggunakan media ember yaitu untuk keperluan konsumsi sendiri Untuk memulainya, pastikan Anda mempersiapkan peralatan dan kebutuhan lainnya berikut ini:
1. Siapkan ember 80 liter atau berdiameter 50 cm.
2. Bibit ikan lele
3. Strimin
Adapun cara pembudidayaannya adalah sebagai berikut:
Lubangi ember di bagian bawah samping untuk saluran pembuangan. Saluran tersebut bisa juga Anda aplikasikan kran air untuk mempermudah pembuangan.
Isilah ember dengan air. Namun, air yang diisikan jangan terlalu penuh. Tujuannya agar ikan lele bisa mengambil udara dengan baik.
Biarkanlah air selama 3 hari agar tidak terlalu asam. Jika air terlalu asam, tambahkanlah garam dapur setengah sendok makan. Dengan begitu, air akan memiliki pH yang netral.
Masukkan benih ikan lele sebanyak 60 ekor untuk jumlah maksimum ukuran ember.
Untuk sirkulasi air, berilah filter akuarium. Selain itu, filter juga akan menjamin ketersediaan oksigen yang cukup untuk lele tersebut.
Gunakanlah strimin untuk menutup ember agar ikan lele tidak loncat.
Pastikan ember ditaruh di lahan kosong yang mendapatkan sinar matahari (tidak perlu luas).
Selanjutnya yang harus diperhatikan adalah pakannya. Ember adalah media paling kecil untuk budidaya ikan lele. Jadi, pakan yang perlu disiapkan pun tidak perlu banyak-banyak. Terlebih benih yang ditebar pun hanya 60 ekor saja.
Siapkanlah pakan lele sebanyak 4 kg saja. Pakan ini terbilang irit untuk makanan mereka yang diberikan 3 kali sehari. Jumlah pakan tersebut untuk masa satu kali panen.
Lele adalah jenis hewan nokturnal. Mereka akan banyak beraktivitas di malam hari. Jadi, beri juga mereka pakan di waktu malam. Karena, pada waktu malam mereka akan menjadi rakus.
Untuk pemberian pakan jangan sampai telat. Karena, jika lele kelaparan, mereka akan melakukan kanibalisme. Selain pemberian pakan secara rutin, pastikan juga jenis pakan yang dipilih berkualitas.
Idealnya, lele sudah bisa dipanen sekitar 2,5 – 3,5 bulan setelah masa penaburan. Namun, masa panen bisa berbeda tergantung ukuran benih yang Anda pilih. Ukuran di atas untuk jenis benih ikan lele berukuran 5 – 7 cm. Sedangkan untuk di atasnya, masa panen bisa kurang. Misalnya, untuk ukuran benih 8 – 10 cm, Anda bisa memanennya dalam waktu 2 – 2,5 bulan saja. (Fhoto&kontributor/Fauzan Syahidan, Editor/yahya suhara)
Langganan:
Postingan (Atom)